WNI di Yunani Padukan Seni Tradisional dan Seni Modern

WNI di Yunani tampilkan tarian tradisonal dan modern
Sumber :
  • Dokumentasi KBRI Athena

VIVA – Masyarakat Indonesia di Yunani kembali unjuk gigi menampilkan seni peran dan seni tari pada pertunjukan pentas budaya Indonesia dengan tema “kreativitas para generasi millenials” yang dilaksanakan 23 Juni 2019.

Bertempat di Athena Theater Yunani, pertunjukan kali ini sedikit berbeda dengan pertunjukan sebelumnya, di mana pertunjukan yang ditampilkan merupakan perpaduan seni tradisional dan seni modern. Tak hanya itu, pertunjukan ini juga mengambil cerita mengenai kehidupan sehari-hari para pekerja non-formal di rumah majikan yang disampaikan secara jenaka dengan diselingi tarian tradisional dan tarian modern.

Meskipun bukan artis maupun penari profesional, masyarakat Indonesia yang bekerja pada sektor non-formal tersebut berhasil memancing gelak tawa sekitar 250 penonton yang terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang hadir.

Dimitris Potiropoulos mengungkapkan kekagumannya atas tampilan dan kekompakan masyarakat Indonesia walaupun berasal dari suku dan agama yang beraneka ragam, menurutnya hal ini menjadi keunikan tersendiri dibandingkan dengan bangsa lain.

Pertunjukan menampilkan berbagai tarian tradisional seperti tari tor-tor, tari Puspanjali, tari Merak, tari Gopala, tarian Gambiranom dan sebagainya. Di samping itu juga ditampilkan tarian modern seperti tarian Maumere, tarian kreasi lagu Lagi Syantik milik Siti Badriah,  Goyang Nasi Padang milik Duo Anggrek, Penasaran milik Rhoma Irama, lagu We Are Better Together yang ditampilkan oleh tiga anak-anak Indonesia serta berbagai lagu-lagu terkini baik dalam bahasa Indonesia, daerah maupun bahasa Inggris.

Adapun pada pentas drama menceritakan mengenai kisah tiga orang WNI yang bekerja sebagai asisten rumah tangga yang terpaksa harus berjauhan dari keluarga dan harus bekerja untuk hidup di negeri orang.

Pada penutupan, lagu-lagu kebangsaan seperti Tanah Airku, Gebyar-gebyar, Indonesia Pusaka dan berbagai lagu perjuangan berhasil menggugah rasa kebangsaan dan kerinduan akan Tanah Air tercinta khususnya masyarakat Indonesia yang telah tinggal selama puluhan tahun di Yunani.

Ajang pertunjukan budaya selain untuk mempromosikan mengenai budaya dan tarian Indonesia kepada masyarakat asing, juga menjadi momen berkumpulnya masyarakat Indonesia dari berbagai wilayah di Yunani serta sekaligus memperingati ulang tahun ke-22 Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani (IKKIY) yang telah berdiri sejak 4 Mei 1997.

IKKIY merupakan komunitas kumpulan masyarakat Indonesia di Yunani yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama di Indonesia. Hingga saat ini, berdasarkan data KBRI Athena, jumlah WNI di Yunani berjumlah 1298 orang yang tersebar di berbagai wilayah di Yunani, dengan sebaran terbesar berada di Athena dan Thessaloniki. Pada umumnya masyarakat Indonesia tersebut tinggal bersama para majikan dengan mendapat hari libur hanya pada hari minggu.

“Melalui kegiatan ini, menjadi kesempatan kami untuk bersilaturahmi dengan sesama masyarakat Indonesia yang sulit dilakukan pada hari-hari biasa, juga sebagai pengingat agar kami selalu kompak meskipun hidup di perantauan” ungkap Wilis Markonikomang, ketua Panitia Pelaksana kegiatan.

“Meskipun dengan keterbatasan waktu, tenaga bahkan tanpa bayaran, kami dapat melihat kesungguhan masyarakat Indonesia untuk dapat menampilkan pertunjukan terbaik mengenai Indonesia”, ungkap Ferry Adamhar, Duta Besar RI untuk Yunani.

“Dari sini dapat dinilai, meskipun tinggal jauh dari Tanah Air, Nasionalisme masyarakat Indonesia di perantauan tidak perlu diragukan lagi”, tambah Adamhar.(nsa)

Sumber: KBRI Athena