Ada Fenomena Frozen Bromo, Pengunjung Naik 30 Persen
- timesindonesia
Fenomena frozen bromo, di Probolinggo, Jawa Timur, yang saat ini sedang berlangsung, mampu mendongkrak volume kunjungan wisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Peningkatannya mencapai 30 persen, dari hari libur biasanya.
Dalam video amatir rekaman petugas TNBTS berdurasi 40 detik, hamparan rumput di sekitar laut pasir Bromo nampak berbeda. Rerumputan tersebut berwarna kekuningan, berselimut kristal es tipis.
Kondisi langka itu juga ditemui wisatawan yang bermalam di tepian laut pasir. Suhu udara yang turun drastis, bahkan sampai membekukan sejumlah perbekalan. Seperti minyak angin dan perbekalan lainnya. Namun demikian, fenomena frozen bromo ini sangat menarik untuk dinikmati langsung.
“Niatnya hanya liburan. Tapi tadi pagi waktu bangun, permukaan jok sepeda motor ada esnya. Minyak angin yang kami bawa juga membeku,” kata salah satu wisatawan, Reynaldi Johan Pratama, Senin (24/6/2019).
Fenomena ini lazim disebut ‘bun upas’ oleh masyarakat setempat, atau frozen bromo, oleh kaum milenial.
Sejak sepekan lalu, atau ketika awal fenomena alam ini, peningkatan kunjungan wisata ke kawasan gunung bromo meningkat signifikan. Mencapai 30 persen dari hari libur biasanya.
“Untuk wisatawan asing yang masuk, berkisar antara 40 hingga 60 orang. Sedangkan wisatawan domestik yang masuk, berkisar antara 1000 hingga 1300 orang. Peningkatan itu juga ditunjang oleh beberapa kondisi yang sedang berlangsung. Yakni bertepatan dengan libur sekolah dan libur di benua eropa,” terang Kepala Resort Laut Pasir TNBTS, Subur Hari Handoyo.
Bagi wisatawan yang berencana datang untuk menikmati fenomena frozen bromo di Probolinggo ini, diimbau untuk memakai pakaian tebal. Jika memiliki riwayat alergi dingin, seperti penyakit asma atau penyakit jantung, disarankan untuk tidak datang ke Bromo terlebih dahulu. Lantaran suhu bisa saja turun drastis sampai 5 hingga 7 derajat celcius. atau bahkan lebih rendah dari itu. (*)