Di Manado, Ada Daerah Tersembunyi dengan Potensi Wisata Luar Biasa
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA – Bicara pariwisata Indonesia, yang pertama terlintas dalam pikiran, biasanya destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, Raja Ampat, Danau Toba. Tapi bagaimana dengan pulau lainnya di Indonesia yang sebenarnya juga memiliki potensi pariwisata tak kalah keren?
Untuk itu, sebuah ajang penghargaan bernama Trisakti Tourism Awards digelar demi mendorong pemerintah daerah memajukan potensi wisata di setiap wilayah masing-masing. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia.
Penghargaan yang baru kali pertama dilaksanakan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi pemerintah kota dan kabupaten yang berkomitmen dalam pembangunan kepariwisataan. Sejak diumumkan Mei lalu, sebanyak 60 pemerintah kabupaten dan kota yang telah memenuhi persyaratan diadu untuk kemudian dicari 15 terbaik dari lima kategori, yaitu wisata bahari, ekowisata, wisata petualang, wisata warisan budaya dan sejarah, serta warisan kuliner dan belanja.
Dari sekian banyak peserta yang mendaftar, meski masih menjadi rahasia dewan juri, ada satu wilayah yang mencuri perhatian Ayu Dyah Pasha dan beberapa juri lainnya. "Ada, (di daerah) Sulawesi, bahkan saya baru mendengarnya (daerah) sekarang, terletak di Manado," kata Ayu saat ditemui usai jumpa pers Trisakti Tourism Award di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
Dengan antusias, Ayu yang juga Ketua Ikatan Pencinta Batik Nusantara ini mengatakan alasannya. Dan para dewan juri lainnya terpukau dengan wilayah ini saat mereka mengirimkan video sebagai syarat mengikuti lomba.
"Potensinya bagus, punya bahari luar biasa, potensi alam luar biasa. Kita pengin dorong hidden destinasi. Mereka ini hambatan di aksesibilitas dan amenitis," ujarnya.
Ayu juga mengatakan, ada beberapa pulau yang cukup mencengangkan selama proses seleksi berlangsung. Seperti daerah Sulawesi dan Kalimantan yang menurut wanita kelahiran Makassar ini sebenarnya mereka memiliki potensi besar, sayang dalam pembuatan video kurang berkualitas.
"Sayangnya mereka menayangkan audio visual masih old fashion. Cara pengambilan gambar, resolusi gambar, tidak fokus. Misal ikut (kategori) kuliner, tapi tidak specific story telling-nya," tuturnya.
Seperti diketahui, sebelumnya setiap pemerintah daerah yang akan ikut harus mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan atau mengunggah video profil (dokumentasi) pariwisata di website. Video profil tersebut berisi visi dan misi pemda, keunggulan pariwisata daerah serta atraksi, aksesibilitas serta amenitas, dan implementasi pembangunan pariwisata dengan durasi tiga menit.
Adapun ajang bertajuk Trisakti Tourism Award 2019 – Destinasi Indonesia Expo & Conference akan dihelat selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Juni 2019 mendatang. Acara ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC). (mus)