Notre Dame, Saksi Sejarah Penting dari Napoleon Hingga Joan of Arc

Notre Dame di Paris.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA – Katedral Notre-Dame, salah satu landmark terkenal di Paris ini terbakar Senin sore, 15 April 2019. Kejadian itu mengejutkan banyak orang dan menjadi headline di hampir semua media di seluruh dunia. Tak heran mengingat Katedral, yang arti dari namanya adalah Wanita Kita, dikunjungi oleh lebih dari 13 juta orang per tahun.

Notre-Dame merupakan katedral yang dibangun di sebuah pulau kecil bernama Île de la Cité, di tengah Seine. Pembangunan dimulai tahun 1163, selama pemerintahan Raja Louis VII, dan selesai tahun 1345. Bangunan ini dianggap sebagai permata dari arsitektur Gothic abad pertengahan.

doc. nytimes.com

Sebelumnya, Katedral ini pernah rusak dan terlantar di tahun 1790, selama revolusi Prancis. Dalam novel Victor Hugo tahun 1831, Notre-Dame of Paris yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris sebagai The Hunchback of Notre-Dame memberitahukan pada pembacanya tentang kondisi renta dari bangunan.

Buku itu membantu untuk memacu perbaikan selama 1844 hingga 1864, ketika seorang arsitek Jean-Baptiste-Antoine Lassus dan Eugene-Emmanuel Viollet-le-Duc memperbaiki puncak menara dan penopangnya.

Sebelum terbakar Senin lalu, Katedral ini pernah terbakar pada abad ke 13, yang memicu perbaikan antara tahun 1230 hingga 1240 menurut buku The Engineering of Medieval Cathedrals seperti dilansir dari NY Times.

Berusia sangat tua, katedral ini menyimpan banyak kisah sejarah tak hanya revolusi Prancis tapi juga beberapa event bersejarah seperti saat Henry VI dari Inggris diangkat menjadi raja Prancis di dalam Notre-Dame tahun 1431. Napoleon Bonaparte yang juga berusaha menyelamatkan katedral, diangkat menjadi raja di sana tahun 1804. Di tahun 1909, Joan of Arc yang membantu Prancis dalam perang melawan Inggris dibakar di tiang.  Lalu beberapa abad kemudian, Joan of Arc dibeatifikasi oleh Paus Pius X di katedral tersebut juga.