Subak, Warisan Dunia Khas Bali yang Harus Dilestarikan

Subak, Bali
Sumber :
  • Instagram Indtravel

VIVA – Setiap 18 April, diperingati sebagai Hari Warisan Dunia, di mana masyarakat di seluruh dunia didorong untuk menyadari pentingnya Warisan Budaya terhadap kehidupan, identitas, dan komunitas mereka. Warisan Budaya yang berupa monumen atau situs sebagai karakteristik manusia rentan akan kerusakan, maka diperlukan upaya-upaya untuk melindungi dan melestarikannya.

Sebagai bagian dari peringatan sekaligus mengajak generasi muda mengenal dan ikut melindungi serta melestarikan Warisan Budaya ini, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar rangkaian program seperti seminar bersama organisasi terkait, pemangku kepentingan, dan pemerhati warisan dunia.

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Nadjamuddin Ramly mengatakan, tahun ini perayaan Warisan Budaya di Indonesia difokuskan di Denpasar, Bali.

Di sana akan diadakan berbagai macam kegiatan yang mengajarkan anak muda untuk melihat lebih dekat subak yang ada di sana.

"Subak merupakan rural landscape yang berada di lima kabupaten di Provinsi Bali. Di sini menunjukkan bahwa di kawasan ini ada pedesaan dengan persawahan yang indah," ujar Nadjamuddin saat temu media di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin 25 April 2019.

Nadjamuddin mengungkap, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelestarian subak. Melalui pengamatan langsung di lapangan, ditemukan kalau ada pembuatan helipad di tengah subak yang dibuat Bupati Tabanan. Pembuatan helipad ini tentu akan membahayakan keberadaan subak. Jika terus dibiarkan, Indonesia juga terancam akan kehilangan titel Warisan Dunia karena dianggap tidak mampu menjaga Warisan Dunia.

Karena itu, pemerintah terus mendorong pemerintah daerah untuk mempertimbangkan kebijakan yang dapat merusak keaslian situs subak.

Selain Sistem Subak di Bali, Indonesia secara total sudah memiliki empat Warisan Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Keempat Warisan Dunia itu adalah Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, dan Sistem Subak. Nadjamuddin berharap, di tahun 2019 Indonesia akan menambah lagi satu Warisan Dunia yaitu sistem pertambangan Kolonial di Sawahlunto, Sumatera Barat.(nsa)