Menyaksikan Pelepasliaran Jalak Putih di Gunung Pundak
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Celoteh serak suara burung bersahut-sahutan, ketika golok di tangan kanan Asisten Perekeonomian Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi terayun dan memotong tali pengunci sangkar tali tampar di kawasan Taman Hutan Raden Soerjo di lereng Gunung Pundak, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Selasa siang, 26 Maret 2019.
Kendati pagar tali tampar terbuka, burung-burung itu tak segera terbang. Mereka asyik berloncat-loncat di ranting-ranting pohon, sesekali menyolek buah pisang dengan paruh runcingnya.
Burung-burung itu ialah jenis jalak putih, dalam bahasa ilmiah bernama acridotheres melanopterus atau sturnus melanopterus. Burung jenis ini adalah spesies jalak yang termasuk dalam familia sturnidae. Siang itu, satwa dilindungi tersebut dilepasliarkan, setelah menjalani proses penangkaran selama beberapa hari. Pelepasliaran dibarengkan dengan kegiatan Hari Bhakti Rimbawan 2019.
Selain jalak putih, pada kesempatan itu dilepasliarkan pula satwa berang-berang cakar kecil atau amblonyx cinerea. Berang-berang dimaksud adalah spesies berang-berang asli Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia. Berang-berang ini adalah spesies berang-berang terkecil di dunia.
“Rimbawan itu adalah semua orang yang beratensi menjaga kelestarian hutan,” kata Wahid.
Menurutnya, hutan memiliki peran penting. Pertama, lanjut mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu, ialah menjaga lingkungan. Kedua, memiliki nilai ekonomi.
“Hutan di Indonesia itu total luas seluruhnya 125 juta hektare lebih, sehingga Indonesia ini menjadi paru-paru dunia. Selain itu, hutan menjadi penjaga iklim, karena itu penggundulan hutan, perusakan hutan dan refungsi hutan yang mengubah luas hutan sangat berpengaruh pada perubahan iklim,” tutur Wahid.
Selain dari instansi terkait, Hari Bhakti Rimbawan di Jatim, juga dihadiri oleh sejumlah pihak dari swasta, di antaranya PT Bumi Suksesindo. “Kami (BSI) turut mendukung kegiatan ini, karena sejalan dengan komiten kami untuk turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan konservasi hutan,” kata Senior Manager External Affairs PT BSI, Sudarmono.
Di BSI, Sudarmono menjelaskan, kegiatan pelestarian lingkungan dilakukan dengan Departemen Lingkungan di perusahaan tambang itu. Selain melakukan kegiatan pemantauan lingkungan secara rutin, departemen tersebut juga bertugas untuk melakukan kegiatan reklamasi.
“Tanggung jawab lingkungan menjadi salah satu pilar utama di area operasi kami di Tumpang Pitu, Banyuwangi,” ujarnya. (asp)