Selain Jepang dan Korsel, Wisatawan Indonesia Pilih Liburan ke Eropa
- Pixabay/tpsdave
VIVA – Saat ini traveling sudah menjadi bagian dari gaya hidup terutama bagi masyarakat perkotaan. Bukan hanya menghilangkan penat, kemudahan dalam bertransaksi dan banyaknya promo menarik membuat orang semakin mudah untuk traveling. Soal destinasi, masyarakat Indonesia juga bukan hanya menyasar wilayah Asia saja, tetapi hingga ke Benua Biru, Eropa.
Menurut data penjualan Panorama JTB, Eropa merupakan destinasi unggulan terutama untuk paket-paket group tour yang ada di Indonesia. Menurut Chief Product Officer Panorama JTB, Endy Wiselly, hal itu mungkin karena tren berlibur masyarakat Indonesia yang memang mengarah pada destinasi extraordinary, persis seperti pengalaman yang ditawarkan di setiap sudut Eropa.
"Eropa itu terdiri lebih dari 30 negara, sementara orang Indonesia kalau pergi ingin lebih dari satu negara. Eropa ini salah satu destinasi yang sekali pergi bisa langsung enam negara, tapi biasanya kami batasi enam negara biar tidak capek," kata dia di Atjeh Connection, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2019.
Selain itu, kata dia, Eropa juga berhasil menggabungkan pemandangan alam yang indah, kemajuan teknologi, infrastruktur yang progresif serta eksistensi berbagai budaya warisan, yang tergambar melalui sculpture dan aristektur bangunannya yang telah berdiri ribuan tahun lamanya. Semua itu bisa dilihat secara bersamaan dalam satu waktu keberangkatan.
"Dari enam negara kita bisa lihat panorama yang berbeda tergantung ke wilayah mana. Misalnya, ke Swiss kita bisa lihat pemandangan laut, pegunungan, semua ada di sana. Kalau di kota besar seperti Belanda ada ciri khas wind molen-nya (kincir angin). Jadi setiap objek yang kita pilih pasti areanya punya ciri khas masing-masing," kata dia.
Dia memaparkan masih unggulnya Eropa sebagai destinasi pilihan masyarakat di samping Jepang dan Korea Selatan, bisa dilihat dari banyaknya minat masyarakat Indonesia yang mencapai lebih dari 250 orang dalam setahun berlibur ke Benua Biru.
"Ini unggulan kalau per tahun average lebih dari 100 grup terbang ke Eropa, yang mana dalam satu grup terdiri dari 25 orang," jelas dia. (ldp)