Bromo Ditutup Selama Nyepi, Wisatawan Terpaksa Kembali
- timesindonesia
Penutupan kawasan Wisata Bromo via Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, rupanya belum sepenuhnya diketahui masyarakat. Beberapa wisatawan domestik, ada yang kecele. Lalu terpaksa kembali lantaran lokasi wisata Bromo masih ditutup selama Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1941.
Kejadian itu menimpa rombongan wisatawan asal Kabupaten Sampang, Madura. Kepada TIMES Indonesia, Muhammad Naim Asyamsi mengatakan, ia berangkat bersama empat kawannya, dari Sampang. “Sampai di sini Kamis dinihari sekitar jam dua. Ternyata malah tidak bisa masuk. Akhirnya ya istirahat di sini. Kami tidak tahu jika ada penutupan wisata selama Hari Raya Nyepi,” ujarnya, Kamis (7/3/2019).
Harapan untuk berwisata dan menikmati eksotika Gunung Bromo, pupus sudah. Namun demikian, lelaki yang akrab disapa Naim ini tidak kecewa. Sebagai alternatif, ia berencana untuk turun terlebih dahulu. Lalu kembali keesokan harinya, atau hari Jumat (8/3/2019), setelah wisata Bromo kembali dibuka.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tepatnya Desa Wonokerto dan Ngadas, hotel dan penginapan sudah kosong. Mayoritas para tamu dan wisatawan yang akan berkunjung, sudah diberi tahu oleh pihak hotel. Jika wisata Bromo ditutup selama satu kali 24 jam, selama hari raya nyepi berlangsung.
“Dinihari tadi sempat ada wisatawan domestik yang hendak memaksa. Dengan dalih, biasanya Nyepi Bromo tetap buka. Namun tetap kami halau agar tidak mengganggu,” terang salah satu jagabaya Desa Wonokerto, Ahmad Sugeng.
Sebagai informasi, selama pelaksanaan catur brata penyepian, kawasan wisata Bromo ditutup. Mulai dari Desa Ngadas, samai ke Desa Ngadisari. Atau tepatnya lokasi dimana mayoritas warga Hindu Tengger tinggal. Wisata Bromo akan kembali dibuka pada Jumat (8/3/2019), pukul 05.00 WIB pagi hari. (*)