3 Hal yang Baru dan Spesial di Penutupan Taiwan Lantern Festival 2019

Taiwan Lantern Festival 2019
Sumber :
  • Viva.co.id/Cesaria Hapsari

VIVA – Saat perayaan Cap Gomeh di Taiwan hingga beberapa hari ke depan, festival lampion terbesar digelar. 

Memasuki tahun ke-30, Taiwan Lantern Festival 2019 untuk kali pertama digelar di Pingtung. Festival itu dimulai pada 19 Februari 2019 dan ditutup pada 3 Maret 2019.

Viva pun berkesempatan menyaksikan langsung keseruan festival atas undangan Taiwan Tourism Bureau.

Festival memang telah resmi ditutup dengan sukses tadi malam. Berikut beberapa hal istimewa dan berkesan yang hanya terjadi di Taiwan Lantern Festival 2019.

Dobrak tradisi

Dari 16 ribu lampion aneka ukuran, ada satu lampion utama yang menjadi ikon. Sesuai tradisi festival, lampion utama biasanya berbentuk shio di tahun itu. Seperti diketahui, ada 12 lambang shio China, dan tahun ini giliran shio babi.

Alih-alih menampilkan bentuk babi, lampion utama justru berbentuk ikan tuna. Berukuran super besar dengan detail indah, lampion utama ini bisa berputar 360° dan berganti warna.

Tuna memiliki arti spesial bagi warga Pingtung. Selain sebagai mata pencaharian, juga perlambang kesejahteraan.

Lokasi spesial

Hal yang lumrah festival lampion berlangsung di outdoor. Tapi lokasi Taiwan Lantern Festival 2019 berbeda. Diadakan di Pen Bay, area utama festival persis berada di pinggir laut.

Dengan begitu, atraksi lampion utama bisa dinikmati dari daratan dan juga lautan. 

Ratusan drone canggih

Festival kali ini memadukan unsur budaya dan teknologi dengan indah. Jelang puncak penutupan festival, dipersembahkan sesuatu yang belum pernah diadakan di Taiwan sebelumnya. 

300 drone yang mengeluarkan kerlip cahaya, terbang perlahan membentuk formasi. Warna-warni cahayanya membentuk berbagai obyek. Mulai dari ikan hingga tulisan Taiwan. Kontras antara langit malam dan kerlip cahaya drone memancing kekaguman pengunjung pada malam itu.