Bakso Klenger, Bikin Klenger
- timesindonesia
Namanya Bakso Klenger. Ukuran sebutir baksonya lebih besar daripada bola tenis. Daging yang digunakan pun daging berkualitas, makan satu bakso saja dijamin membuat pecinta kuliner bakso bisa "klenger".
Kalau mau makan, baksonya harus terlebih dahulu dibelah. Di dalam isi perut bakso, terdapat telur puyuh, pentol kecil berisi keju lumer, serta bakso urat berukuran mini.
Kalau datang ke Kota Batu atau Kota Malang, rugi jika tidak mampir ke Bakso dan Cwie Mie De Stadion, karena Bakso Klenger hanya ada ditempat ini.
“Bakso kita buat dari daging sapi super, fresh dan tanpa lemak,” ujar owner Bakso de Stadion, Shela Anggiatika.
Kalau berada di Kota Batu, pecinta bakso bisa mampir di Bakso De Stadion yang berada di dekat Stadion Gelora Brantas, Jl Sultan Agung atau di Jl Raya Tlekung.
Kalau sedang di Kota Malang, Anda tidak perlu jauh-jauh. Pasalnya pekan lalu, Bakso dan Cwie Mie De Stadion membuka cabang di Sekolah Budaya Tunggul Wulung, Jalan Sasando 9, belakang UMM Malang.
“Lokasinya dekat dengan jalan tembus RRI Malang menuju ke Batu atau dibelakangnya UMM, sudah ada petunjuk arahnya,” kata Shela.
Berbeda dengan cabang lainnya, Bakso De Stadion cabang ke-5 ini lokasinya lebih luas di tengah kebun dan sekolah budaya.
Karena itu jangan heran, jika sore hari, saat sedang makan bakso, Anda bisa menikmati tarian atau sajian seni lainnya dari kalangan seniman yang berlatih di tempat ini.
Selain Bakso Klenger. ada 46 varian bakso yang disajikan secara prasmanan. Salah satu varian andalannya adalah bakso beranak, ada bakso donat juga yang pertama di dunia.
Ada juga menu yang lagi favorite sekarang, yakni Tahu Walik Bakar dan Siomay Bakar. Ada juga bakso yang di dalamnya terdapat mozarella ketika digigit gurihnya meleleh di mulut.
Ada juga Bakso Selingkuh, karena di dalam bakso permukaannya kasar, sementara di luar bakso permukaannya halus. Juga ada bakso bakar di warung bakso yang juga memiliki cabang di Madura ini.
Bagi pecinta kuliner bakso, kalau belum merasakan Bakso Klenger, belumlah sempurna. Sekali merasakan pasti dijamin "klenger". (*)