Menanti Penilaian Geopark Danau Toba oleh UNESCO
- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA – Danau Toba sudah menjadi salah satu ikon pariwisata dengan keindahan alam luar biasa di Sumatera Utara. Kini, danau terbesar di Indonesia itu tengah menanti keputusan UNESCO atas Geopark Kaldera Danau Toba.
"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara sedang menunggu hasil penilaian UNESCO tentang geopark kaldera toba atau taman bumi," ujar Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Maike Magonai Siritonga saat ditemui VIVA di acara misi penjualan Danau Toba di Surabaya Jumat 14 September 2018.
Maike menambahkan, di Danau Toba terdapat 16 geo sites dan di dalam 16 geo sites itu terdapat lagi beberapa titik kaldera Danau Toba.
Danau Toba memang tak sekadar menawarkan keindahan alam, tapi juga pengalaman budaya yang unik. Bahkan keindahan alam Danau Toba tak hanya bisa dinikmati di satu titik, tapi ada tujuh titik mulai dari Parapat hingga Pulau Samosir.
Saat berkunjung ke sana, wisatawan akan disambut dengan tarian sigale gale. Puas menikmati pemandangan alam, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan mendatangi situs pemakaman para raja Batak.
"Ada juga museum, tempat pembuatan ulos di Balige, dan ada juga tempat penghasil kopi. Selain itu, kita juga bisa bermain kayak di danau," lanjut Maike.
Nantinya, di kawasan Danau Toba juga akan dibangun hotel bintang lima pertama untuk membuat wisatawan lebjh merasa nyaman berkunjung ke sana. Selain itu, sejumlah pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk memudahkan akses ke Toba.
"Tahun 2019 rencananya akan dibangun jalan tol langsung ke Parapat," imbuh Maike.
Dengan adanya jalan tol tersebut pengunjung akan membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mencapai Danau Toba. Jika biasanya Medan-Parapat bisa dicapai hingga lima jam perjalanan, dengan jalan tol langsung ke Parapat, perjalanan bisa ditempuh hanya dengan 2-3 jam saja. (ren)