Jalan-jalan ke Jepang, Jangan Kaget dengan 7 Hal Ini
- Viva.co.id/Isra Berlian
VIVA – Melakukan perjalanan wisata ke luar negeri menjadi pengalaman menyenangkan. Banyak hal yang bisa didapat selama perjalanan. Misalnya soal perbedaan budaya.
Jepang salah satunya. Meskipun masih satu kawasan dengan Indonesia, yakni di Asia, ada saja bahasa dan kebiasaan mereka yang sukses bikin takjub.
Berikut ini tujuh hal yang bikin wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang terkaget-kaget. Apa saja sih? Berikut ini daftar yang berhasil VIVA kumpulkan dan sempat melakukan kunjungan ke Jepang selama beberapa hari untuk menikmati keindahan negeri berjuluk Sakura tersebut.
1. Toilet
Negara ini memang dikenal cukup high-tech. Yang cukup menakjubkan adalah toilet di Jepang dengan di Indonesia benar-benar berbeda 180 derajat. Toilet di Jepang bisa dibilang cukup canggih lantaran fasilitas umum di Jepang ini memiliki beragam tombol dengan fungsi yang berbeda. Mulai dari tombol untuk membersihkan bagian anus, tombol untuk membersihkan area bagian depan. Ada pula tombol yang berfungsi untuk mengeringkan area tempat ekskresi.
Uniknya lagi pada toilet di sana juga dipasang alat yang mengeluarkan bunyi aliran air untuk menghilangkan bunyi saat Anda buang air besar atau buang air kecil. Dan canggihnya lagi, setiap selesai menggunakan tisu, kita cukup menaruh tisu itu ke dalam toilet untuk dibuang bersama kotoran yang kita keluarkan.
2. Ada area khusus pria dewasa
Yang cukup membuat kaget lagi adalah adanya sebuah area khusus dewasa yang ditemukan VIVA pada salah satu toko serba ada yang cukup populer di Tokyo, yang hanya disekat dengan tirai. Beberapa barang yang ada di dalamnya seperti sex toy. Berbeda dengan di Indonesia melihat ruangan seperti ini mungkin memang bukan hal yang aneh lagi.
3. Menanyakan jalan
Yang cukup menjadi perhatian ketika kami sampai di Jepang baik di Tokyo atau Osaka, terutama saat kami menanyakan alamat penginapan. Usahakan untuk menanyakan alamat dengan menunjukkan alamat tersebut dengan menggunakan huruf kanji atau katakana.
Lantaran masyarakat di sana yang kurang familiar dengan tulisan latin. Meski begitu, mereka akan tetap berusaha membantu apabila Anda tersesat. Bahkan saat di Osaka, seorang pekerja membantu kami dan sigap mengantarkan menuju penginapan.
Kejadian unik lainnya adalah ketika menanyakan rute bus di sana. Jika di Jakarta setiap sopir atau kondektur pasti paham dengan seluruh trayek yang ada di ibu kota dan membantu Anda mengarahkan mana bus yang seharusnya Anda tumpangi. Hal demikian tidak berlaku di Jepang, rata-rata petugas bus hanya hafal dengan rute atau trayek di areanya saja atau trayek yang dia bawa. Meski begitu, kembali lagi bahwa mereka akan berusaha membantu jika Anda memerlukan bantuan.
4. Tip
Umum bagi masyarakat di Indonesia khususnya Jakarta untuk memberikan tip atau uang lebih ketika menggunakan jasa taksi. Hal ini berbeda dengan di Jepang, para pengemudi taksi di sana pasti akan mengembalikan uang para penumpangnya sesuai dengan harga argonya dan enggan untuk menerima uang tip.
5. Jalur kereta
Pengalaman menarik lainnya selama berlibur ke Jepang adalah pengalaman menggunakan kereta. Jujur saja, saking banyaknya line kereta yang ada di Jepang sempat membuat kami salah menaiki kereta. Usahakan untuk menanyakan line kereta apa yang harus Anda naiki untuk mencapai lokasi tujuan Anda.
Uniknya lagi, di sana kereta benar-benar ada yang berlokasi di paling dasar tanah (di bawah tanah bawahnya lagi). Jadi cukup perlu tenaga ekstra ketika menggunakan transportasi ini.
6. Berjalan kaki
Warga Jepang memang dikenal suka berjalan kaki dan menggunakan kereta, dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Anda harus pahami juga bahwa langkah jalan masyarakat Jepang yang begitu cepat. Jangan kaget ketika mereka berlari sangat cepat terutama di stasiun kereta atau jalan raya pada jam-jam sibuk.
7. Koyo
Koyo di Jepang dalam ukuran kecil terbilang cukup mahal yakni sebesar 800 yen atau kurang lebih sebesar Rp108 ribu. Koyo ini menjadi penting lantaran selama perjalanan wisata di Jepang lebih banyak dihabiskan dengan berjalan kaki.