70 Yacht Mewah Akan Sambangi Kumai Kalimantan Tengah, Ada Apa?
- VIVA / Renne
VIVA – Pelabuhan Kumai mungkin bagi masyarakat Indonesia kebanyakan belum menjadi tujuan wisata idaman seperti lokasi wisata lainnya di Indonesia.
Namun siapa sangka pelabuhan yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah ini akan kembali menjadi titik singgah para peserta rally yacht Wonderful Sail to Indonesia 2018.
Dengan mengendarai sekitar 70 yacht, peserta dari berbagai negara dijadwalkan akan mengunjungi tujuan wisata andalan seperti Taman Nasional Tanjung Puting yang menjadi habitat orang utan, dan Camp Leakey.
"Rute internasional Yach rally ini berangkat pada 24 Juli, dan singgah di beberapa pulau di Tanah Air. Kegiatan yacht ini buat pariwisata (di daerah) hidup," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Dwisuryo Indroyono, dalam sambutannya di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.
Indroyono menjelaskan rute singgah yachter dari berbagai negara tersebut, dari mulai Labuan Bajo esok hari, kemudian pada 9 hingga 12 September singgah di Sumbawa. Dilanjutkan 17 hingga 19 September di Lombok Utara, hingga Buleleng dan masuk Kumai untuk singgah pada 8 hingga 10 Oktober 2018.
Untuk menyambut yachter dunia tersebut, Kumai telah menyiapkan serangkaian event menarik yang bisa dinikmati untuk menggoda minat para yachter agar tinggal lebih lama di sana.
Dari jamuan makan malam, demo membuat kuliner khas daerah, menikmati berbagai kesenian masyarakat, berkunjung ke rumah Pangeran Mangkubumi yang merupakan salah satu cagar budaya, hingga mengunjungi workshop.
"Menyajikan dan mengajak untuk secara langsung menikmati dan berinteraksi, mulai dari masyarakat Dayak yang ada di sana, tinjauan ke desa Dayak. Hingga kunjungan ke kampung Pelangi," kata Kadispar Kota Waringin Barat, Wahyudi, saat ditemui di tempat yang sama.
Indroyono mengatakan bahwa event Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang merupakan wisata layar terpanjang di dunia melintasi jalur terbaik sepanjang 7.000 kilometer di perairan nusantara.
Selain untuk mempromosikan potensi wisata bahari Indonesia, juga menjadi momentum mempromosikan bahwa Indonesia telah melakukan deregulasi Perpres RI nomor 79/2011 yang diubah menjadi Perpres No 180/2014 dan disempurnakan menjadi Perpres No 105/2015, yang memberi kemudahan masuknya kunjungan kapal wisata yacht asing ke Indonesia. (ase)