Cagar Budaya di Sawahlunto Ini Bakal Disulap Jadi Hotel Bintang Empat

Cagar Budaya Sawahlunto
Sumber :
  • VIVA/ Andri Mardiansyah/ Padang

VIVA – Dalam waktu dekat, salah satu Bangunan Cagar Budaya di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat yakni, bangunan Kantor PT Bukit Asam (PTBA) Unit Pertambangan Ombilin akan dialihfungsikan dari bangunan perkantoran dan tujuan destinasi wisata sejarah menjadi bangunan hotel bintang empat.

Alih fungsi bangunan bersejarah yang dicanangkan oleh PTBA - UPO sebagai pemilik ini,  merupakan respon terhadap keinginan masyarakat agar PT Bukit Asam ikut berkontribusi dalam pengembangan destinasi wisata heritage di kota bersejarah peninggalan kolonial Belanda itu.

Sejak dibangun untuk pertama kali pada tahun 1916 silam dengan nama Ombilin Meinen, hingga saat ini, bangunan tersebut masih berdiri kokoh dan tetap berfungsi sebagai Kantor Pertambangan. Bahkan sudah menjadi ikon kota yang berjuluk Kota Arang yang instagramable.

Nan Budiman, General Manager PT BA UPO menyebutkan, rencana alih fungsi dari bangunan perkantoran menjadi hotel ini, sebelumnya sudah melalui kajian yang cukup lama. Rencana ini, selain memanfaatkan aset juga sebagai bentuk representasi dari program “BUMN Hadir Untuk Negeri” yang digagas oleh Kementerian BUMN.

Bahkan saat ini lanjut Nan Budiman, selain sudah membuat desain yang sesuai, pihaknya juga sudah melakukan kerjasama dengan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) selaku mitra. Rencananya, nanti akan ada sejumlah fasilitas mumpuni untuk memanjakan pengunjung. Di antaranya, fasilitas kolam renang dan ruang meeting yang lengkap.

"Ya, nanti ke depan bangunan ini akan kita jadikan hotel. Hanya bagian dalamnya saja yang kita rombak, dibuat kamar. Ini kan bangunan cagar budaya, jadi tidak akan mengubah struktur bangunan utama. Tetap seperti ini, cuma bagian dalam saja nanti yang berubah. Banyak juga bangunan cagar budaya yang dialihfungsikan untuk tempat wisata. Nah, di kita bangunan ini salah satunya,"kata Nan Budiman, Jumat 24 Agustus 2018.

Dengan merevitalisasi bangunan tua bersejarah berarsitektur Eropa ini lanjut Nan Budiman, pihaknya yakin bakal memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Sawahlunto, karena tentu saja akan membutuhkan tenaga kerja dari penduduk lokal. Dan yang terpenting, mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan destinasi wisata heritage di kota Sawahlunto.

"Pada prinsipnya aset PTBA kami utamakan untuk mendukung pariwisata Sawahlunto. Namun ada beberapa aset memang kami kembangkan sendiri, terutama kawasan perhotelan, mencakup gedung kantor kami, hotel Ombilin, Gedung pusat kebudayaan, dan garasi. Untuk hotel, kami gandengn PT Hotel Indonesia Natour, karena memang ahlinya dalam pengembangan hotel-hotel heritage. Namun lebih dari itu, dengan promosi hotel kami harap Sawahlunti ikut terpromosikan. Nanti rencana akan ada 100 kamar,"tambahnya.

Sebelumnya, Nan Budiman juga menegaskan jika dua aset PTBA lainnya, juga akan dialihfungsikan sebagai objek wisata dan balai diklat bagi perusahaan, siswa dan mahasiswa jurusan pertambangan.

Dua Objek tersebut yakni wisata tambang Sawah Luwung dan lubang Lurah Sapan. Konsep pengembangan Sawah Luwung dan lubang Lurah Sapan menjadi destinasi edukasi ini, tak lain bertujuan agar generasi penerus bangsa dapat lebih memahami dan mengetahui seluk beluk tentang tambang batu bara, terutama tambang lubang dalam yang tentu saja memiliki risiko kecelakaan paling tinggi.

Rencana ini bagi PTBA UPO, sejalan dengan visi Kota Sawahlunto sebagai Kota Wisata Tambang yang Berbudaya Tahun 2020. Sawahlunto sebagai Kota Cagar Budaya Tambang sekaligus sebagai lokasi penambangan tambang dalam PTBA UPO, dinilai sebagai lokasi yang tepat bagi Lubang Pendidikan, karena dari tempat inilah, para pengunjung yang datang dapat mengetahui secara langsung mengenai seluk beluk tambang dalam batu bara.