Tradisi Unik Hari Raya Idul Fitri di Riau
- Riau.go.id
VIVA – Jika di daerah pulau Jawa, terkenal dengan tradisi Lebaran ketupat yang jatuh pada hari ketujuh setelah Idul Fitri. Ternyata, masyarakat di Riau, yakni di kabupaten Kampar juga memiliki tradisi serupa.
Tradisi tersebut, ialah Hari Raya Enam atau Aghi Yayo Onam. Hari Raya Enam merupakan hari raya, setelah melakukan puasa enam hari di bulan syawal. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal saat berbincang dengan VIVA di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hari Raya Enam diisi dengan berbagai kegiatan tradisi mulai dari silaturahmi, ziarah kubur hingga menikmati beragam jenis hidangan spesial hari raya. Beberapa desa yang ada di Kabupaten Kampar juga memiliki tradisi yang beragam.
Dia mencontohkan salah satunya adalah tradisi menjalang-jalang, yakni berkumpulnya tokoh adat di balai adat desa untuk makan bersama, dan melakukan doa selamat bersama. Ada juga yang merayakan khusus untuk menawarkan kuliner hingga pagelaran budaya.
Berbagai kegiatan tersebut pun dilakukan selama satu harian penuh. Mulai dari bersilaturahmi antarsesama, baik itu sesama warga setempat maupun dengan warga perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya.
Pada perayaan Hari Raya Enam, perantau asal Kampar wajib pulang kampung, dan harus membawa semua anggota keluarganya untuk diperkenalkan kepada sanak saudaranya yang di kampung halaman.
Kegiatan Hari Raya Enam tersebut bahkan telah menarik perhatian wisatawan asal Malaysia. Fahmizal menyebut, kedekatan jarak dan budaya membuat mereka tertarik untuk menyaksikan kegiatan tersebut.
"Tradisi sudah ada sejak Islam masuk, tradisi ini dijadikan paket tur oleh operator tur berkomunikasi dengan kepala desa untuk wisatawan menikmati tradisi ini. Kegiatan ini pun bisa mendatangkan puluhan ribu wisatawan Malaysia saat Hari Raya Enam tersebut," jelas dia. (asp)