Wisata Berselfie Ria dengan Kanguru dan Koala di Ballarat
- VIVA / Renne
VIVA – Sekawanan kanguru berlarian bebas menyambut pengunjung. Tak jauh di sudut sana, dua ekor koala menikmati elusan beberapa orang yang gemas ingin selfie.
Itulah pemandangan yang rutin terlihat di Ballarat Wildlife Park, taman margasatwa yang terletak di pinggir kota Melbourne, Australia.
"Silakan. Boleh, boleh kok membelai- belai koala dan selfie dengan mereka. Asal jangan digendong ya," kata Greg Parker, pemilik sekaligus Direktur Ballarat Wildlife Park kepada VIVA dan rombongan, yang diundang Tourism Australia dan Garuda Indonesia, Sabtu siang 17 Maret 2018. Begitu pula memberi makan langsung ke kawanan kanguru dan selfie dengan mereka, asal sabar dan tahu timing-nya.
Mungkin ini perlakuan istimewa untuk pengunjung yang diundang khusus. Namun, Greg meluruskan. "Izin ini pun kami berikan bagi semua pengunjung. Selama tidak sampai membahayakan, pengunjung boleh sedekat mungkin dengan mereka," ujar Greg yang sudah mengelola taman margasatwa ini selama lebih dari 30 tahun lebih.
Izin dari Greg itu pun langsung tak disia-siakan. Beberapa kali koala bernama Winston dan Gracy itu jadi sasaran pengunjung yang tak sekadar membelai, namun juga ingin berselfie ria dengan mereka.
Kesempatan ini tergolong langka. Soalnya, hampir semua kebun binatang atau taman margasatwa di Australia dan banyak negara melarang pengunjung dekat dengan koala, hewan yang dikenal rentan dengan virus penyakit bawaan manusia.
Namun itu lah kelebihan Ballarat Wildlife Park. "Kami tidak sekadar ingin mempertontonkan hewan-hewan, namun ingin ada interaksi yang alami dengan manusia bila dimungkinkan. Bagi kami interaksi yang dekat itu lah yang membuat manusia lebih memahami betapa pentingnya menjaga kelangsungan hewan-hewan ini," kata Greg.
Bersama dengan istrinya, Julie, dan anak mereka, Charlie, bocah berumur 9 tahun yang cerdas, berani, dan menggemaskan, mereka memelihara sedikitnya 350 ekor hewan dari 65 spesies, termasuk yang berkategori terancam punah.
Ada hewan-hewan jinak nan lucu khas Australia, seperti kanguru, koala, burung emu, hingga yang buas seperti tasmania devil, aneka ular berbisa, dingo, komodo hingga buaya seberat 650 kg dan sepanjang lima meter bernama Cruncher.
Selama tur yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam, rombongan tidak hanya bermain dengan kanguru maupun koala. Greg dan stafnya pun mempertontonkan acara memberi makan kepada buaya yang buas di kolam besar dan sempat mengeluarkan seekor ular saipan, yang dianggap paling berbisa di dunia.
Tegang tapi sekaligus mengasyikkan, karena melihat dari dekat cara hewan-hewan buas itu makan dari jarak aman. "Ini cara kami memberi pendidikan kepada publik mengenai pentingnya menyayangi hewan. Pokoknya dibikin seasyik mungkin," kata Greg. (mus)