Strategi Kekinian Menpar Goda Turis Pelesir ke RI

Menpar Arief Yahya
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya secara resmi membuka Rapat Kerja Teknis Pra Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2018, di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Senin 12 Maret 2018. Pra Rakornas mengusung tema Digital Destination dan Nomadic Tourism.

Menpar menegaskan bahwa betapa pentingnya dua tema tersebut untuk pariwisata Indonesia saat ini. Wisata menjadi hal yang paling dicari oleh siapa saja untuk menghabiskan waktu liburnya.

”Kita menggelar Pra Rakornas ini karena kita harus tahu apa yang kita capai, dan juga apa yang kita harapkan. Kita harus bisa menjadi bangsa pemenang dengan cara yang tidak biasa,” ujar Arief Yahya melalui siaran persnya kepada VIVA.

Arief Yahya membeberkan alasan pihaknya mengusung tema Digital Destination dan Nomadic Tourism karena perubahan zaman yang masuk era digital saat ini. Destinasi Digital adalah sebuah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial, dan nge-hits di Instagram.

"Kamu semua harus bisa dan tahu, bahwa syarat utama membangun destinasi baru ini, harus layak foto atau fotogenik. Ciptakan 1.001 spot foto yang melahirkan banyak impressions. Ketika orang berdiri di sana, 360 derajat plus atas, plus bawah, penuh dengan objek foto. Jadi yang menarik untuk kamera,” ujar Arief Yahya.

Arief melihat fenomena banyak anak muda alias kids jaman now memposting tempat wisata yang mereka sambangi.

"Temukan sensasi gambar dan suasana destinasi yang tidak ada di tempat lain, semakin eksklusif semakin mengundang orang datang. Kondisi saat ini adalah esteem economy, anak-anak muda zaman now butuh pengakuan pengakuan di sosial media, semua bisa didapat di Destinasi Digital,” kata Arief Yahya.

Arief melanjutkan, tema kedua yakni Nomadic Tourism. Kata Menpar, Nomadic Tourism adalah solusi sementara sebagai solusi selamanya. Menpar selalu mengatakan, kunci kesuksesan pengembangan destinasi wisata adalah 3A yaitu: atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Namun, melengkapi tiga komponen ini bukanlah pekerjaan yang gampang.

"Ambil contoh Danau Toba. Dari sisi atraksi, tidak dapat diragukan lagi dapat dikategorikan sebagai destinasi wisata kelas dunia, dengan gelar yang disandangnya sebagai danau vulkanik terbesar di dunia atau sering disebut super volcano caldera," ujarnya.

Danau Toba