Alasan Orang Indonesia Ketagihan Jadi Turis di Jepang

Ilustrasi sejumlah warga Tokyo, Jepang, sedang beraktivitas.
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA – Jepang menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan dari seluruh dunia. Hal tersebut terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan asing ke Jepang yang mengalami pertumbuhan hingga 19,3 persen sepanjang 2017.

Tahun lalu, Jepang berhasil menarik sebanyak 28,7 juta wisatawan masuk ke negaranya. Dari jumlah tersebut Indonesia ternyata bertengger di sepuluh besar daftar penyumbang turis asing ke Jepang.

Di tahun 2017, wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Jepang mencapai 352.200 wisatawan atau naik sebesar 30 persen dibanding tahun sebelumnya.

Meningkatnya angka kunjungan itu memang tidak terlepas dari kemudahan wisatawan asal Indonesia untuk berkunjung ke Jepang seperti bebas visa kunjungan. Wisatawan Indonesia pun bisa masuk ke Jepang tanpa menggunakan visa jika mereka memiliki pasport elektronik (e-passport).

Wisatawan asal Indonesia tinggal mendaftarkan e-passport mereka ke pihak kedutaan besar Jepang untuk mendapatkan visa waiver. Selain itu, kenyamanan yang ditawarkan oleh Jepang untuk semua wisatawan di berbagai usia pun membuat mereka betah berlama-lama di sana. Misalnya saja ketersediaan eskalator dan lift di stasiun besar untuk memudahkan wisatawan usia lanjut hingga layanan yang ramah untuk difabel.

Belakangan ini pemerintah Jepang pun telah mengakomodir kebutuhan para wisatawan muslim dengan menciptakan berbagai layanan wisata yang ramah muslim (muslim friendly).  

Di sisi lain, laju pertumbuhan wisatawan mandiri yang pergi ke Jepang juga meningkat. Hal ini pun terlihat dari banyaknya wisatawan mandiri yang mencari informasi mengenai Jepang secara langsung di kantor Japan National Organization (JNTO).

"Wisatawan mandiri itu meningkat pesat untuk Indonesia. Tren dari tahun lalu melesat indikator banyaknya tamu ke kantor kami untuk mencari informasi mengenai Jepang meningkat," ungkap Manager JNTO, Kristina Susanti di Shangrila Hotel Jakarta Pusat, Kamis, 8 Maret 2018.

Dia menambahkan, "Tren super naik dari tahun sebelumnya, bahkan ada yang bilang gampang pergi ke Jepang asal punya internet connection," terang dia.