Istana Pagaruyung, yang Memancarkan Pesona Minang
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Selain jam Gadang dan Ngarai Sianok, Sumatera Barat juga ada satu objek wisata sejarah yang kerap ramai dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun dari mancanegara. Objek wisata ini ini bernama Istano Basa Pagaruyung atau lebih dikenal di dunia pariwisata dengan sebutan Istana Pagaruyung.
Istana Pagaruyung ini terletak di Batusangkar, ibu kota kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Di samping dapat menikmati keindahan pesona alam sekitar, para wisatawan juga dapat mengenal dan belajar tentang sejarah yang ada.
Istana Pagaruyung ini merupakan bangunan tempat tinggal Raja yang sekaligus juga dijadikan tempat untuk menjalankan roda pemerintahan pada ke-19. Objek wisata Istana Pagaruyung ini awal mulanya didirikan oleh Raja Adityawarman pada 1347 silam. Pada tahun 1804, Istana Pagaruyung ini sempat dibakar oleh Belanda, sebelum kemudian dibangun kembali pada 1976 .
Bagi Kabupaten Tanah Datar, keberadaan Istana Pagaruyung ini merupakan objek wisata primadona. Tak hanya di hari libur, dih ari biasa pun banyak dikunjungi oleh para pelancong.
Memiliki struktur bangunan yang terdiri dari 11 gonjong, 72 tonggak dan tiga lantai, serta dilengkapi dengan surau, tabuah (beduk), rangkiang patah sembilan, dan dilengkapi dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk. Warna ukiran mempunyai falsafah sejarah dan budaya Minangkabau. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
Hampir di setiap ajang pariwisata besar seperti Tour De Singkarak, Istana Pagaruyung selalu dijadikan pusat kegiatan. Bahkan di ruangan utama pada lantai satu diperuntukkan untuk makan Bajamba (makan bersama) seluruh tamu undangan.
Selain dapat menikmati sajian bentangan alam yang indah di sekitar lokasi Istana Pagaruyung dan melihat arsitektur khas Minangkabau, di dalam Istana Pagaruyung, wisatawan juga dapat melihat puluhan koleksi benda cagar budaya. Di istana tersimpan berbagai macam bentuk dan benda cagar budaya, seperti senjata, tongkat, keramik, nisan, stempel, arca. Benda-benda ini merupakan benda peninggalan sejarah kerajaan Pagaruyung yang masih ada.
Di antara peninggalan tersebut, terdapat beberapa benda yang sangat penting, seperti cap atau stempel semasa Sultan Abdul Jalil. Selain itu juga terdapat keris bernama Curik Simalagiri, yang terbuat dari besi berlapis emas. Keris ini berhias gambar bairawa dari emas. Koleksi ini diperkirakan berasal dari masa sebelum Adityawarman.
Tak cukup rasanya dengan hanya melihat bentuk rupa istana, dan benda peninggalan yang memiliki nilai sejarah tinggi, para wisatawan juga dapat bertanya kepada pemandu wisata yang ada tentang sejarah istana, dan Kerajaan Pagaruyung pada abad ke-19.
Objek wisata istana Pagaruyung ini memang sangat cocok untuk wisata keluarga. Orang tua dapat memberikan pelajaran dan pemahaman kepada anaknya tentang sejarah masa lampau, dengan tujuan agar sejarah yang ada tak tenggelam dengan zaman yang terus berubah.
Bagi anda yang ingin pergi ke objek wisata ini, jika dari Kota Padang hanya membutuhkan waktu dua jam perjalanan darat. Akses menuju Istana Pagaruyung ini juga cukup mudah, sangat banyak moda transportasi yang akan membawa Anda ke lokasi ini.