Terpikat Wisata Alam yang Dulunya Bekas Tambang
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Sebuah areal bekas tambang semen di Kabupaten Tuban, Jawa Timur disulap menjadi sebuah wisata edukatif. Destinasi di kawasan situs pabrik Semen Indonesia itu terbuka bagi wisatawan.
Namanya wisata Taman Bukit Daun. Destinasi ini berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Lokasinya berada 18 kilometer dari Kota Tuban, atau membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit dari pusat kota.
Sebagai destinasi wisata baru, kawasan ini langsung populer di kalangan wisatawan lokal. Disebut Bukit Daun, karena taman ini menyerupai bentuk daun yang berada di atas ketinggian. Lokasi yang memiliki pemandangan indah dan berhawa sejuk ini ternyata lahan bekas tambang batu kapur.
Eko Punomo, selaku Kepala Seksi Reklamasi Lahan Semen Indonesia, mengatakan, Taman Bukit Daun menempati lahan seluas 1.000 meter persegi. Taman itu mulai dibangun akhir Desember 2016 dan selesai pada Januari 2018.
“Taman Bukit Daun selain rindang, juga memiliki 10 tanaman langka yang sudah jarang dijumpai, seperti, kawista, damar, gaharu, ulin, duwet, kurma dan tanaman jenis obat yang khusus kita tanam di lahan tersebut," katanya Rabu, 28 Februari 2018.
Sejak diresmikan, Taman Bukit Daun langsung menjadi wahana wisata edukatif baru bagi masyarakat. Beberapa fasilitas telah disiapkan, di antaranya tempat parkir dan toilet. Bagi yang suka mengunggah swafoto juga disediakan sejumlah spot foto yang menarik dengan latar belakang kawasan hijau.
Taman Bukit Daun dibuka setiap hari pada jam tertentu. Untuk hari Senin-Jumat dibuka pukul 15.00-17.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu bisa dinikmati mulai jam 08.00 hingga jam 17.00 WIB.
Destinasi air
Selain Taman Bukit Daun di kawasan bekas penambangan tanah liat, Semen Indonesia juga menyulap lahan pascatambang menjadi embung penampung air yang cukup besar. Embung itu telah difungsikan untuk budidaya ikan dan pengairan lahan pertanian bagi masyarakat sekitar.
Total ada sembilan embung dengan kapasitas air sebesar lima juta meter kubik. Dari lahan seluas 250 hektare, lahan tambang yang telah digunakan seluas 100 hektare.
"Embung besar ini juga kerap kita pakai untuk ajang olahraga air seperti perahu. Ke depan, harapan kita akan jadi wisata air, budidaya ikan, kolam pancing, olahraga air, dan lain sebagainya," kata Eko.