Serunya Menikmati Kopi di Taman Wisata Burung Dara

Suasana Taman Wisata Burung Dara, di Kabupaten Aceh Besar.
Sumber :
  • Instagram.com/saidil_46

VIVA – Sebagian orang tentunya menganggap burung dara adalah peliharaan orang di pedesaan. Namun, apa jadinya jika burung dara ini dijadikan teman untuk ngopi atau bersantai, apalagi dengan panorama alam yang masih alami.

Mursalin Nagaya membuat gedung tua miliknya yang terletak di perbukitan Kabupaten Aceh Besar, Aceh, menjadi tempat ngopi, sekaligus lokasi wisata edukasi bagi masyarakat.

Di tempat ini, pengunjung bukan sekadar menikmati kopi, tapi juga ditemani ratusan burung dara, yang siap ‘menyambut’ wisatawan jika berkunjung.

Mursalin mengatakan, lokasi wisata taman burung dara ini baru saja dibuka dua minggu lalu. Ia terinspirasi dari kejinakan burung dara dengan manusia yang berada di luar negeri. Sehingga, melalui ide kreatifnya, ia coba mengombinasikan antara keindahan burung dara menyatu dengan manusia, pemandangan alam, dan kuliner.

Burung dara itu ia beli dan kumpulkan dari pedagang. Tak butuh waktu lama bagi Mursalin untuk menjinakkannya. Hanya selang empat hari, ratusan burung tersebut sudah menyatu dengannya dan masyarakat yang berkunjung.

“Merpati itu benar-benar jinak. Kejinakan burung dara ini, kita coba kombinasikan dengan keindahan alam yang masih alami dengan kuliner tradisional khas Aceh Besar, seperti ayam tangkap, sie reuboh, dan lainnya, yang nantinya akan kita sajikan sebagai menu andalan,” katanya saat ditemui VIVA di Taman Wisata Burung Dara,  Minggu, 28 Januari 2018.

Meski belum beroperasi sepenuhnya, namun antusias masyarakat yang ingin mengetahui lokasi ini cukup tinggi. Kata Mursalin, saat awal Peusiujuek (tradisi tepung tawar dalam adat dan budaya Aceh) sudah banyak orang yang datang.

***

Bahkan, setiap pengendara yang melintasi daerah itu menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan di tempat wisata burung dara ini. Sehingga, pihaknya sempat kewalahan ketika pengunjung membludak. Sebab, pihaknya baru saja menyelesaikan ornamen pendukung di lokasi wisata tersebut, dan menyajikan menu seadanya.

“Setiap orang melintas pasti singgah, lalu memesan kopi dan bersantai. Mau tidak mau ya harus kita layani meskipun ini belum beroperasi sepenuhnya,” ucapnya.

Saat VIVA berkunjung ke tempat ini, cukup melempar sedikit umpan saja, burung dara yang berada di atas gedung itu segera menghampiri pengunjung. Aktivitas lain yang bisa dinikmati di lokasi ini ialah bersantai sembari menghirup udara segar atau berfoto ria. Pengunjung bebas mengabadikan keindahan ciptaan Tuhan di tempat wisata ini, apalagi menjelang sore.

Banyak spot foto keren dengan pemandangan yang indah. Boleh dibilang hampir setiap spot foto yang tersedia di taman wisata burung dara begitu instragramable. Apalagi payung warna warni yang dijadikan sebagai atap, bisa dicopot lalu digunakan untuk sekadar berfoto.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang di wisata ini. Seperti penginapan, kolam pemandian, tempat outbond, flying fox, paralayang dan taman burung yang khusus.

“Ketika ada wisatawan dari luar, ia bisa berlama-lama di sini untuk menikmati aneka destinasi yang ditawarkan,” ujar Mursalin.

Fira Junida, seorang pengunjung taman wisata burung dara mengatakan, meski terbilang baru di Aceh, lokasi ini bisa menjadi tempat alternatif bagi warga untuk berekreasi. “Tempatnya nyaman, asri dan jauh dari perkotaan. Ini bisa jadi tempat wisata alternatif bagi warga kota,” katanya.

Taman Wisata Burung Dara ini terletak di Bukit Peradaban, Glee Karong, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Tepatnya dekat jalan menuju Pesantren Tgk Chik Oemar Di Yan Indrapuri atau sekitar 45 menit perjalanan darat jika dari kota Banda Aceh. Taman wisata ini buka mulai pukul  09.00 hingga 24.00 WIB. (one)