Museum KAA Bandung Bikin Dubes Amerika Terkagum-kagum

Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan (tengah), saat tur ke Museum Asia Afrika di Bandung, 27 Januari 2018.
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA – Bandung tidak saja terkenal sebagai tempat wisata belanja dan kuliner. Kota Kembang itu juga dianggap menjadi salah satu ikon bersejarah dunia, karena berperan melahirkan Gerakan Negara-negara Non Blok saat jadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika 1955.

Demikian kesan yang disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, saat mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) di Bandung Sabtu kemarin. Bersama istri, Dubes Donovan terlihat kagum akan masih lengkapnya dokumentasi dan fasilitas museum itu, yang menjadi lokasi penyelenggaran KAA 63 tahun silam.   

Kepala Museum KAA, Meinarti Fauzie, mengungkapkan, Dubes Donovan mengaku sangat tertarik mempelajari sejarah KAA. Terbukti, dalam kunjungan yang berlangsung sekitar satu jam itu sejumlah pertanyaan dilontarkan.

“Misalnya, perihal Pulau Ende di Flores tempat Bung Karno menjalani masa pembuangan di masa perintisan kemerdekaan. Tak hanya itu, sebuah potongan koleksi surat kabar asal Amerika Serikat yang terbit 63 tahun silam Yang menyajikan kepala berita soal KAA turut pula menarik perhatiannya,” ujar Fauzie usai menyambut Dubes Donovan, seperti yang disiarkan Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI hari ini.

“Saya sangat terkesan dengan tur kami di Museum KAA ini. Bandung memang berperan penting dalam membentuk Gerakan Non Blok,” ujar Dubes Donovan di penghujung tur museum.

Dubes AS itu pun mengapresiasi tur museum yang dipandu Edukator Museum KAA, Desmond S. Andrian. “Saya berterima kasih kepada Pak Desmond yang telah berbagi pengetahuan dan semangatnya kepada kami,” lanjut Donovan.  

Dalam kunjungan itu, dia ditemani sepuluh alumni program pertukaran mahasiswa Amerika Serikat-Indonesia asal Bandung. Bersama Dubes Donovan mereka mengikuti tur museum menapak tilas sejarah kelahiran Semangat Bandung hingga Ruang Utama Gedung Merdeka tempat berlangsungnya peristiwa KAA yang pertama.

Dubes Donovan terlihat antusias ketika memperoleh penjelasan dari edukator MKAA mengenai latar belakang diselenggarakannya KAA tahun 1955, negara dan tokoh-tokoh yang terlibat, dan hasil konferensi yang melahirkan dokumen Dasa Sila Bandung. Menurut Fauzie, Museum KAA  adalah salah satu aset diplomasi yang dikelola Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI.

Suka travelling ke luar negeri? Selandia Baru bisa jadi destinasi berbeda bagi kalian pecinta wisata alam. Cek saja langsung dalam liputan ini.