Menikmati Senja dan Pesut di Atas Sungai Mahakam
- VIVA/ Robbi Syai'an/ Samarinda
VIVA – Sungai Mahakam merupakan ikon Kota Samarinda. Tak heran, sungai ini jadi magnet bagi wisatawan. Untuk menikmati indahnya sungai dengan panjang 920 kilometer, lebar 300-500 meter dan luas 149.277 km2, semakin banyak fasilitas yang disediakan.
Nah, menikmati keindahan Sungai Mahakam dari tepinya saja, tidak akan membuat kita merasa cukup puas. Dengan menyusurinya, akan jadi pengalaman unik dan mengasyikkan.
Syahdu rasanya dapat menyusuri sebagian sungai yang membelah Kota Tepian, sebutan Samarinda, di sore hari, yang akhirnya menyiratkan banyak makna.
Tak hanya menyusuri sungai yang terdapat di tengah kota itu, namun wisatawan juga dapat menikmati dan berkunjung langsung ke lokasi wisata lainnya.
Deru suara kapal yang hilir mudik, ponton-ponton yang mengusung ribuan ton batubara, melihat bangunan-bangunan nan megah dari sudut pandang yang berbeda bisa dinikmati saat mampir di sungai ini.
Tak hanya itu, di dekat sungai juga banyak tempat wisata menarik yang bisa disinggahi. Wisata religi dan sejarah ke Kutai Lama, hingga pulau Kumala Tenggarong serta Masjid Shiratal Mustaqiem, yang merupakan masjid tertua di Samarinda.
Tak hanya itu, di kawasan Samarinda sendiri terdapat beberapa spot wisata menarik lainnya, yang dilintasi oleh kapal wisata Sungai Mahakam, di antaranya melintasi kemegahan jembatan Mahkota II, jembatan Mahakam, dan jembatan Mahulu.
Melihat bentangan jembatan-jembatan raksasa itu yang seakan membelah-belah Sungai Mahakam, membuat Kota Tepian menjadi tak terlupakan.
Lalu, ditambah dengan adanya kampung warna warni yang terdapat di pinggir Sungai Mahakam juga Kampung Tenun.
Sebagai bonus, sunset di sore hari dari arah Islamic Center Samarinda menambah sejuk mata yang memandang.
Sungai Mahakam sendiri berada pada nomor urut teratas sebagai destinasi unggulan kota Samarinda.
Untuk dapat mengarungi Sungai Mahakam, sejumlah pihak mengembangkan kapal wisata, dengan rute yang berbeda-beda. Hingga saat ini terdapat tiga kapal wisata yang telah beroperasi, di antaranya kapal Pesut Mahakam, kapal Pesut Kita dan kapal Pesut Etam.
Untuk kapal Pesut Mahakam, dibuat tahun 1994. Sebelumnya kapal ini merupakan kapal angkutan umum dari Samarinda ke Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar). Kapal ini menggunakan mesin Mitsubishi berkapasitas 6 silinder.
"Wisata ini dapat melihat langsung Pesut Mahakam, mamalia air tawar yang hanya ada di Sungai Mahakam, serta berwisata ke beberapa destinasi alam yang ada di Kutai Kartanegara," ucap Direktur Kapal Pesut Etam, Aris Roshan.
Kapal wisata Pesut Mahakam diresmikan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda dan Provinsi Kaltim pada Sabtu, 18 Maret 2017 di Dermaga Pasar Pagi.
Untuk dapat menikmati sudut lain keindahan Kota Samarinda, pengunjung perlu membayar tarif Rp50 ribu untuk dewasa. Khusus untuk anak-anak di bawah umur 12 tahun, pelaku usaha kapal menerapkan biaya Rp20 ribu.
"Dari atas kapal kita bisa menikmati Samarinda dan Sungai Mahakam, dengan membeli tiket termasuk free minum kopi dan teh," kata Koordinator Kapal Pesut Mahakam, Sudirman.
Dengan rute Dermaga Pasar Pagi – Kawasan Jembatan Mahkota II – Jembatan Mahakam – Dermaga Pasar Pagi, pengunjung akan mendapatkan arahan dari para tur guide kapal ini.
"Sungai Mahakam ini unik dibandingkan sungai lain yang ada di Indonesia. Belum lagi jika kita lebih ke hulu sungai. Jika beruntung, kita bisa bertemu dengan satwa khas seperti Pesut Mahakam," kata Kepala Bidang Usaha, Jasa dan Sarana Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Antoni Rahmat. (ase)