Begini Cara Orangtua Ajari Remaja Pendidikan Seks

Sexual Health Training Booklet “Safety Can Be Fun”
Sumber :
  • DKT Indonesia

VIVA.co.id – Hingga memasuki tahun 2017, membicarakan tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi masih dianggap sebagian orangtua sebagai hal tabu yang tidak seharusnya dibicarakan atau bahkan diketahui oleh anak-anak.

Padahal, orangtua sebaiknya bisa menjadi sahabat anak, remaja mereka, sehingga ke depannya diharapkan remaja lebih terbuka kepada orangtua terkait hal yang berkaitan dengan masalah seksual reproduksi.

Brand Manager DKT Indonesia Sutan Musa mengatakan bahwa rasa tidak nyaman membuat anak dan orangtua sama-sama dalam posisi canggung untuk membicarakan tentang pendidikan seksual dan reproduksi. Hal tersebut membuat remaja akhirnya mencari tahu dari Internet ataupun teman sebaya mereka yang mungkin sama-sama kurang paham.

Hal tersebut serupa dengan yang dikatakan Usep Solehudin selaku Sekretaris Yayasan Pelita Ilmu dan Ahli Kesehatan Masyarakat, dalam acara Safety Can Be Fun media meeting di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

"Mereka cenderung dapat informasi yang salah, entah dari teman atau browsing. Dengan Sexual Health
Training Booklet 'Safety Can Be Fun' ini per topik dapat membantu orangtua untuk menjelaskan pada anak-anaknya dengan segmen atau topik yang pas dengan umur anak tersebut."

Menurutnya tingkat pengetahuan remaja di Indonesia tentang kesehatan seksual dan reproduksi masih rendah, khususnya dalam hal cara-cara melindungi diri terhadap risiko kesehatan reproduksi seperti perubahan psikis yang dipengaruhi hormon. Di sini peran orangtua dibutuhkan untuk memandu anaknya dengan menjadi pendengar yang baik.

Dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dipahami serta visual yang menarik, Sexual Health Training Booklet “Safety Can Be Fun” merupakan alternatif bagi para orangtua yang ingin berdiskusi dengan anak remajanya mengenai pendidikan seksual dan reproduksi. Di dalam booklet tersebut terdapat beberapa materi penting mengenai sexual education yang dapat dipilih oleh para orangtua.

Mulai dari informasi seputar kesehatan reproduksi, informasi tentang perubahan fisik dan emosional, perubahan hormonal pada remaja dan cara menanggulanginya, pacaran sehat ala remaja, juga informasi seputar Infeksi Menular Seksual (IMS), dan imbauan untuk “Berfikir Sebelum Bertindak”.