Karina Salim Jelajahi Indonesia Timur Lewat Film Salawaku

Karina Salim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Agung Prasetyo

VIVA.co.id – Kesempatan emas untuk berperan dalam Salawaku, film yang berlatar belakang di Pulau Seram, Maluku, ternyata menjadi pengalaman berharga bagi Karina Salim. Ia mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya dia pergi ke Indonesia Timur

"Aku belum pernah dapat kesempatan traveling Indonesia secara menyeluruh. Memang pertama kali sampai di sana itu imejnya panas banget, tapi alamnya luar biasa, ibarat kayak kita mau foto selfie aja tuh bagus banget kayak di luar negeri," ujar Karina, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017.

Berada di sana selama hampir tiga minggu, membuat Karina tak hanya memahami kondisi alamnya saja, melainkan kehidupan sosial masyarakat Pulau Seram dan sekitarnya. Ada satu perkataan dari warga asli daerah tersebut yang membuat hatinya terenyuh.

"Aku melihat mereka hidupnya enggak terlalu stres, kalau lagi ada masalah, larinya ke alam. Pas mereka ngomong begitu, aku cuma bengong, ternyata menjalani hidup ya semudah itu," ujar Karina.

Dalam film Salawaku, Karina berperan sebagai Saras, perempuan berusia 18 tahun. Tokoh tersebut merupakan satu-satunya karakter di film yang berasal dari Jakarta dan digambarkan sedang memiliki masalah yang berat, sehingga dirinya pergi menjernihkan pikiran ke Maluku.

"Pas di sana, dia ternyata bertemu anak laki-laki bernama Salawaku dan melewati perjalanan selama beberapa hari. Dari situ, Saras yang tadinya mau melarikan diri, ternyata bisa membantu hidup seseorang. Intinya sih tentang perjalanan dan pencarian," katanya.

Lebih lanjut, Karina membeberkan pendapat pribadi seputar Salawaku. Menurutnya, film ini menyuguhkan sesuatu yang khas dan tak membosankan seperti tema-tema cerita yang lain.

"Aku senang lihat film yang memberi warna di perfilman Indonesia, yang enggak melulu tentang cinta. Enggak apa-apa (tentang cinta), tapi kan kadang suka ada yang dikemasnya agak norak," ujar Karina.

Lewat Salawaku, Karina turut berpesan agar perempuan mampu memegang kendali dan hak penuh atas tubuhnya sendiri. Film ini bakal ditayangkan serentak di seluruh Indonesia pada 23 Februari 2017 mendatang.