Jangan Anggap Sepele, Ini Perlengkapan Wajib Perempuan Naik Gunung

Ilustrasi Pendaki Gunung
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Minat perempuan dalam hal pendakian bukan lagi barang baru. Sebut saja, Junko Tabei, Lyan Hill, hingga Fransiska Dimitri, pendaki asal Indonesia yang berhasil mendaki 7 Gunung Tertinggi.

Pendakian gunung bahkan terbilang olahraga yang tidak memandang gender tertentu. Namun, kebutuhan perempuan ketika ingin mendaki gunung tentu sedikit berbeda. Ini salah satunya karena perempuan sendiri memiliki siklus menstruasi bulanan yang butuh perlengkapan khusus. 

Tapi tidak hanya itu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan perempuan ketika ingin mendaki gunung, terutama bagi pendaki pemula. Lalu apa saja peralatan yang mesti diperhatikan perempuan ketika naik gunung?

"Jadi dalaman pasti penting anget kan, mulai dari mulai support buat bra-nya. Kita juga harus nyari yang sufficient, nyari yang jangan yang kawat atau misal push up bra,"ungkap Fransiska Dimitri, saat ditemui di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis 12 Desember 2019. 

Ia mengatakan pemilihan bra tersebut akan membuat geram perempuan karena menjadi tidak nyaman. Terlebih ketika mendaki gunung umumnya akan memiliki aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.  

"Jadi enggak leluasa, sakit pasti peredaran darah juga tidak jalan lancar dan juga juga kalau naik gunung, kalau nggak di-support dengan bra yang high impact enggak enak juga," kata Fransiska. 

Selain itu, kata Fransiska, celana dalam juga mesti menjadi perhatian. Ini karena bagian intim perempuan sangatlah sensitif jika dibandingkan laki-laki. 

"Kalau kita lembab dikit, akan ganggu kesehatan jadi penting banget untuk merhatiin terus," kata Fransiska. 

Sementara itu, untuk pendakian yang memerlukan waktu panjang, juga perlu memikirkan pada saat menstruasi. Hal ini membuat perempuan juga butuh perhatian khusus saat menstruasi. 

"Kalau misalkan lagi datang bulan itu juga sulit. Kalau buat saya personal, saya kalau lagi datang bulan itu sakitnya parah nggak bisa ngapa-ngapain, jadi pasti harus sedia painkiller model-model sebutlah sangobion atau penambah darah supaya tidak pusing pusing banget kayak gitu. Pasti udah sebagai antisipasi gimana," ungkap dia. 

Sementara untuk penampungan sendiri, ia lebih memilih menstrual cup ketimbang pembalut. Menurutnya pilihan itu lebih efektif dan lebih ramah untuk lingkungan.