Hati-hati, Water Birth Ternyata Tak Direkomendasikan
- Pixabay.com/cynthia_groth
VIVA – Dalam beberapa tahun belakangan, metode melahirkan, mulai dari water birth hingga lotus birth, menjadi tren di masyarakat. Banyak selebritas yang menjalani metode melahirkan ini, sehingga diikuti oleh masyarakat luas.
Meski demikian, standar keamanan dan higienitas dari kedua metode tersebut masih dipertanyakan. Bahkan, menurut Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr. Eni Gustin, metode ini sangat tidak aman dan tidak direkomendasikan.
"Siapa yang bisa menjamin air itu bersih dan bebas infeksi? Enggak ada. Kalau pemerintah sendiri tidak merekomendasikan," tuturnya dalam acara ‘Jaga Kehamilan untuk Generasi yang Lebih Sehat’ di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
"Kami juga sudah memanggil pihak yang merekomendasikan dan bilang kalau itu baik".
Ahli kandungan dan kebidanan dr. Ali Sungkar, juga menambahkan, baik water birth dan lotus birth sama sekali tidak diajarkan dalam pendidikan kedokteran.
"Alternatif birthing kayak gini enggak diajarkan di sekolah kedokteran. Lotus birth kan lahir tapi plasentanya dibiarkan sampai lepas sendiri, tapi siapa yang akan jamin? Bagaimana kalau infeksi?" ucapnya.
Selain itu, metode melahirkan water birth membahayakan si bayi. Selain akan menyebabkan infeksi, beberapa dokter pun membuat kajian bahwa terjadi beberapa kasus bayi yang meninggal karena water birth.
"Kami sudah mengkaji, ada bayi yang meninggal karena tenggelam," tuturnya.