Kekurangan Nutrisi Bikin Anak Malas Beraktivitas
- Pixabay/ Skitterphoto
VIVA – Kegiatan aktif bermain dan bergerak seharusnya dilakukan oleh anak-anak di usia sekolah dasar. Sayangnya, ketidakcukupan gizi yang dikonsumsi, menjadi pemicu anak menjadi bermalas-malasan dan enggan beraktivitas.
Menurut nutrisionis, Jansen Ongko, MSc, RD, anak malas keluar rumah dan beraktivitas bisa saja bukan karena pengaruh gawai, melainkan hadirnya anemia yang timbul di tubuh anak. Dampak anemia ini merupakan bentuk dari minimnya gizi anak.
"Anak malnutrisi, memicu dampak anemia. Bisa saja, karena anemia, dia jadi malas beraktivitas. Karena asupan makanannya minim zat besi, maka rentan terjadi anemia," ujar Jansen, dalam media diskusi Minute Maid Nutriforce, di kawasan Kebayoran, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Perlu diketahui, anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) rendah. Berdasarkan catatan Riset Kesehatan Dasar 2013, 26,4 persen anak usia 5-12 tahun menderita anemia gizi.
"Dampak anemia jangka panjang pada anak di bangku SD yaitu lemas berkepanjangan yang membuatnya malas beraktivitas lalu ingin terus bolos sekolah karena sulit konsentrasi atau bahkan rentan sakit karena sistem imunnya rendah," ucap Jansen.
Untuk itu, asupan zat gizi mikro seperti zat besi dalam bentuk yang menarik, sangat penting diberikan pada anak. Jansen menuturkan, zat besi yang tercukupi, mampu memperbaiki gangguan pada tubuh si kecil.
"Zat gizi mikro seperti zinc, zat besi, vitamin B dan C sangat dibutuhkan oleh anak-anak usia sekolah. Mereka sangat membutuhkan zat tersebut sebagai energi dalam menjalankan kegiatan harian sekolah dan aktivitas di luar, mendukung fokus anak ketika belajar dan membantu memperkuat ketahanan tubuh,” katanya.
Minimal zat besi yang dibutuhkan anak adalah 10 miligram dan zinc 11 miligram agar kebutuhan hariannya terpenuhi.