Waspada Kelainan Genetik Bisa Picu Kerusakan Jantung Janin

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung anak, bisa terdeteksi sejak masa kehamilan ibu. Salah satunya kelainan genetik yang memicu kasus penyakit jantung bawaan pada anak.

Tak heran, di masa awal kehamilan, anjuran untuk mendeteksi kondisi janin sangat gencar dilakukan oleh dokter. Sebab, di masa ini, kasus penyakit jantung bawaan pada janin bisa terdeteksi sejak dini.

"Masalah kesehatan ini sangat jarang diperhatikan oleh masyarakat. Deteksi melalui USG sebenarnya bisa dilakukan sejak masa kehamilan awal untuk melihat gangguan kesehatan pada janin," ujar spesialis jantung anak Siloam Heart Institute, Prof. dr. Ganesja M. Harimurti, SpJP(K), di Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu, 22 November 2017.

Faktor risiko dari penyakit jantung bawaan mencakup usia ibu dan ayah yang terlampau tua, konsumsi obat seperti antibiotik, serta sindrom yang dipicu oleh genetik. Salah satu faktor genetik yang sempat jadi perbincangan yaitu Dandy Walk Syndrome.

"Kebocoran jantung akibat itu (Dandy walk syndrome) itu disebabkan oleh genetik. Meski kemungkinannya kecil, tapi kebocoran jantung bisa terjadi akibat sindrom itu. Yang pastinya, kalau secara genetik, kita tidak bisa mengobati itu," ujarnya.

Kendati demikian, bagian katup jantung yang bocor, masih bisa ditangani dengan pembedahan minimal invasif. Di sini, hanya membutuhkan sayatan kecil untuk bisa memasukkan alat penutup kebocoran katup jantung.

"Proses non bedah ini bisa dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah di paha. Jadi, area paha disayat sedikit, dimasukkan kateter lalu alat seperti skrup kecil dimasukkan ke dalamnya dan diberikan untuk menutup katup yang bocor," kata dia.

"Hampir seluruh kasus kebocoran jantung, termasuk pada anak, bisa dilakukan hal ini. Tapi, tidak menutup beberapa kemungkinan lain yang membuat proses ini tidak dapat dilakukan," katanya.