Kebiasaan Masak Orang Tua Pengaruhi Anak Tak Suka Sayur
- Pixabay/ avitalchn
VIVA – Setiap kali orangtua berpikir keras, mengapa balita atau buah hatinya tak suka makan sayur? padahal mengonsumsi sayur adalah salah satu asupan nutrisi alami terbaik yang dibutuhkan bagi perkembangan si kecil.
Lantas berbagai upaya dilakukan, makan sambil bermain, menyelipkan sayur pada nugget kesukaannya hingga memaksanya menelan sayuran yang disajikan.
Psikolog anak, Anna Surti Ariani, Psi., kepada VIVA.co.id mengungkapkan bahwa beberapa anak memiliki sensori yang sensitif seperti merasa buah dan sayur memiliki aroma yang tajam atau merasa rasanya terlalu hambar.
"Penolakan ini sering terjadi karena gaya pemberian makan yang tidak tepat pada anak sejak dini," ujarnya.
Di lain sisi, jenis makanan, dan cara pengolahan menjadi salah satu faktor penentu anak-anak menjadi picky eater. Karena itu, kebiasaan orangtua menjadi hal yang paling berpengaruh.
Chef Stefu dari Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI) mengungkapkan bahwa anak yang tidak suka sayur terbentuk dari kebiasaan masak orang tua.
"Tantangan kita sebagai orang tua, variasi makanan di rumah kurang. Sekiranya bervariasi tapi rasa masakannya hambar," ungkap Stefu saat ditemui dalam acara International Chef's Day di Modena Training Center Jakarta, Jumat 20 Oktober 2017.
Ia pun menjelaskan bahwa bukan hanya saja anak yang tidak menyukai makanan hambar. Orang dewasa pun ketika diberi makanan hambar akan menolak. Maka, orang tua harus pandai mensiasati masakan.
"Jadi, mereka harus buat makanan yang enak dulu. Dalam artian yang kaya akan rasa. Dengan penambahan garam, gula tanpa memberikan MSG. Untuk penggantinya bisa menggunakan vetsin yang berasal dari kaldu ayam, daging, sayur atau ikan," paparnya. (ren)