PIjat Bayi, Meningkatkan Imunitas Hingga Perkuat Ikatan
- Pixabay/Pexel
VIVA.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan data pada 2015 bahwa terdapat 70.000 bayi di Indonesia yang kehilangan nyawa, sebelum menginjak usia 28 hari. Hal tersebut dikarenakan berbagai sebab, termasuk di antaranya masalah pada kulit.
Padahal, banyak nyawa bisa diselamatkan dengan memberikan perawatan kulit yang tepat, seperti ritual mandi dan pemijatan bayi. Stimulasi pemijatan bayi, apabila dilakukan dengan baik di tahun pertama, mampu membantu perkembangan fisik dan kesehatan mental bayi.
Ketua Penyusun Modul Pelatihan Stimulasi Pijat Bayi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Fitri Hartanto, SpA(K) mengatakan, stimulasi pemijatan bayi dapat mengurangi kerewelan bayi, membantu perkembangan metabolisme, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan nafsu makan serta imunitas bayi.
Tidak hanya bagi bayi, pijat juga bisa membantu meningkatkan ikatan antara bayi dan orangtua, serta meningkatkan komunikasi, memahami bahasa non-verbal bayi dengan lebih baik.
"Pemijatan bayi memiliki keuntungan bagi orangtua dengan meningkatkan bonding orangtua dan anak. Orangtua juga akan belajar percaya diri dalam mengasuh anak dan meningkatkan interaksi orangtua anak," kata Hartanto saat ditemui di Jakarta.
Dengan interaksi ini, lanjut Hartanto, orangtua juga akan memiliki banyak waktu berkualitas dengan anak. Dengan waktu berkualitas, maka akan mendukung interaksi berkualitas yang berdampak positif bagi tumbuh kembang anak. (hd)