Efek Buruk Telat Berikan Makanan Padat pada Bayi

Ilustrasi pola makan anak
Sumber :
  • Pixabay/heikeschuchert

VIVA.co.id – Usia emas masa pertumbuhan anak adalah waktu yang tepat bagi orangtua memenuhi segala kebutuhan nutrisi dan stimulasi untuk tumbuh kembangnya. Tak hanya itu, memberikan makanan yang tepat juga bisa membantu si kecil merangsang proses belajar berbicara.

Saat si kecil mengonsumsi makanan padat, secara tidak langsung, otot lidahnya dipaksa untuk bergerak. Selain untuk mengonsumsi makanan, otot lidah yang dilatih terus menerus juga mampu memperlancar cara berbicara si kecil.

"Pengenalan makanan padat sebelum usia dua tahun, membuat otot lidah anak berlatih untuk bergerak, agar makanan terdorong ke belakang. Di saat itu juga, lidah berlatih untuk berbicara," ujar dokter gigi, drg. Andria Diarti, SpKGA, kepada VIVA.co.id.

Andria berujar, usia di bawah dua tahun merupakan masa emas dalam memberikan nutrisi serta belajar cara mengonsumsi makanan. Jika makanan padat terlambat diberikan, Andria menjelaskan, si kecil akan kesulitan berbicara di usia dewasanya kelak.

"Bayi biasanya lidahnya ke depan gigi, nah saat dikasih makanan padat, lidahnya akan ke belakang gigi untuk mendorong makanannya. Kalau tidak diasah seperti itu, lidahnya kebiasaan di depan gigi, jadinya cara bicaranya terganggu," papar Andria.

Di usia sebelum dua tahun itu, anak memang sudah seharusnya diberikan makanan padat sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Ibu pun perlu memahami, pentingnya pemberian MPASI juga harus sesuai dengan tahapannya yaitu mulai dari yang lembek hingga padat.

"Kalau saran dari UNICEF, tahapannya MPASI saat usia 6-8 bulan diberikan makanan yang disaring, kemudian 9-10 bulan makanannya ditumbuk atau bisa mulai diberikan finger food (dengan pengawasan orangtua), dan usia 12 bulan sudah bisa makan makanan seperti biasa," ujar spesialis anak dr. Lusia Nauli Simbolon, di tempat yang sama.