Menguak Fakta di Balik Ngidamnya Ibu Hamil
- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Kebanyakan ibu hamil identik dengan perilaku yang biasa disebut dengan istilah ngidam atau menginginkan makanan tertentu atau menginginkan sesuatu.
Namun tak jarang, ibu hamil yang telah dipenuhi keinginannya untuk mendapatkan makanan tertentu, seringkali makanan yang diinginkan tersebut hanya dicicipi sedikit saja. Ngidam pada ibu hamil, biasanya dikaitkan dengan perubahan hormon di tubuh.
Namun, tidak sedikit, ibu hamil yang justru memiliki keinginan untuk 'mengetes' sang suami, untuk bisa memenuhi keinginan ngidamnya.
"Banyak bunda yang ngakunya ngidam, tetapi hanya untuk ngetes suami saja. Jadi, saat suaminya enggak menuruti kemauannya, si ibu hamil langsung terbawa perasaan, marah, tersinggung, menyalahkan suaminya," ujar Psikolog Klinis, Tara de Thouars, kepada VIVA.co.id.
Kondisi tersebut, ternyata dipicu oleh perubahan fisik yang semakin nampak pada diri para ibu hamil. Di saat ini, lanjut Tara, ketergantungan istri makin meningkat pada suami karena mulai kesulitan bergerak.
"Biasanya, kondisi ngidam seperti ini dipengaruhi ketidaknyamanan fisik, jadi akan sangat bergantung pada suami. Ini cenderung terlihat di trimester dua, dengan kebutuhan sang istri yang mulai mempertanyakan komitmen suaminya untuk terus ada di sampingnya," papar Tara.
Terlebih, ngidam yang dialami para ibu hamil ini, seringnya disertai adanya kekhawatiran akan kesibukan pasangannya dengan pekerjaan dan aktivitas lain. Sehingga, membuat para ibu hamil merasa kurang diperhatikan. Maka, cara terbaik untuk meredakan kondisi ini, dengan membangun komunikasi yang tepat dari pihak suami.
"Kalau ngidamnya masih bisa direalisasikan, usahakan untuk memberikan yang ia inginkan. Tetapi, kalau ngidamnya berlebihan, suami cukup memberi pengertian dengan komunikasi yang lembut dan menyejukkan, itu saja sudah cukup membuat ibu hamil merasa tenang," kata dia. (asp)