Beranjak Remaja, Anak Cenderung Senang Langgar Aturan
- pixabay/Twnynina
VIVA.co.id – Menghadapi anak usia remaja, peraturan dan batasan penting diterapkan. Hal tersebut dikarenakan, anak-anak yang memasuki usia remaja cenderung merasa tertantang untuk melanggar peraturan.
Pada usia ini, anak-anak yang beranjak remaja juga lebih banyak menuntut kebebasan dan selalu ingin dilibatkan dalam mengambil sebuah keputusan.
Meski demikian, yang terpenting, apapun kondisinya, anak remaja harus dihadapkan pada sebuah konsekuensi jika mereka melanggar peraturan yang telah disepakati tersebut.
"Orangtua harus secara jelas memberi tahu anak-anak apa yang sebenarnya tidak boleh mereka lakukan, jika ragu berikan mereka kesempatan untuk bernegosiasi dan berikan pula konsekuensi yang harus mereka terima ketika mengambil sebuah keputusan tersebut," ungkap Dana Urban, dari layanan bimbingan online dari komite bimbingan anak Jerman, yang dikutip dari laman Star2, Minggu 3 September 2017.
Misalnya, harus adanya sebuah konsekuensi yang diterima jika mereka meninggalkan rumah untuk bermain dengan teman-temannya namun, mereka datang terlambat tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Sebagai contoh ketika mereka harus sampai di rumah sebelum tengah malam namun ternyata mereka tiba di rumah melewati batas waktu yang ditentukan, maka ke depannya mereka tidak diijinkan untuk pergi luar sampai tengah malam waktu berikutnya.
Dana juga menjelaskan bahwa orangtua harus jelas memberikan sebuah konsekuensi terhadap tindakan remaja. Ia juga mencontohkan cara memberi penjelasan para remaja
"Jika Ayah (atau ibu) tidak dapat lagi mempercayai kamu, maka perjanjian sebelumnya tidak lagi berlaku dan itu artinya kamu harus mempertaruhkan kebebasan dan hak kamu," ujarnya mencontohkan.
Selain itu, Dana juga mengungkapkan bahwa menjalin komunikasi dengan remaja, itu artinya orangtua harus memperlakukan anak remaja mereka dengan bahasa layaknya orang dewasa dan bukan anak-anak lagi.
"Sikap seperti itu biasanya memungkinkan mereka untuk berpikir lebih dewasa dan secara otomatis membuat remaja berpikir lebih tenang," tuturnya.