Penyebab Ibu Bekerja Sulit Beri ASI Eksklusif untuk Bayi

Ilustrasi ibu-ibu menyusui.
Sumber :
  • REUTERS/Christinne Muschi

VIVA.co.id – Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif wajib dilakukan selama enam bulan. Hal ini penting karena pemberian ASI tidak hanya sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi, tapi juga sebagai cara membangun ikatan ibu dengan anak.

Namun, di era modern di mana banyak ibu yang juga bekerja, memberikan ASI eksklusif dengan lengkap selama enam bulan bisa menjadi tantangan tersendiri. Belum lagi berbagai dilema yang dihadapi ibu bekerja yang menyusui.

"Dilema ibu bekerja yang tetap memberikan ASI adalah apakah cukup ASI yang diberikan untuk bayi," kata Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), konsultan tumbuh kembang anak, saat dijumpai di Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2017.

Untuk mengetahui parameter pemberian ASI yang cukup adalah, susu diberikan delapan kali sehari dan diberikan tiga jam sekali. Kemudian, buang air 4-6 kali sehari dan terjadi kenaikan berat badan yang optimal. Meski sedikit, kenaikan per bulan harus tetap ada.

Karena itu, untuk dapat memberikan ASI secara optimal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan ibu bekerja sebelum masuk masa cuti. Rini mengatakan, persiapan yang pertama adalah mendiskusikan cuti ini dengan rekan kerja dan cari informasi yang benar saat cuti. Sebaiknya, sebelum melahirkan lakukan senam kehamilan.

"Ketika sudah kembali bekerja, sebaiknya ASI eksklusif tetap diperah atau dipompa kemudian berikan tidak dengan menggunakan botol," kata Rini.

Namun, tantangan besar yang dihadapi ibu bekerja yang memberikan ASI eksklusif adalah kelelahan dan stres, karena itu sebaiknya hindari kedua hal tersebut. Dan, saat pulang sebaiknya segera susui bayi.

"Saat ibu hamil, sebaiknya perhatikan juga konsumsi makanan. Perusahaan sebaiknya bisa menyediakan ahli gizi, sehingga gizi yang diterima ibu dan bayi nantinya tidak kurang dan lebih," tutur Rini.