Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Saat Si Kecil Diare

Ilustrasi bayi menangis.
Sumber :
  • Pixabay/ joffi

VIVA.co.id – Ketika si kecil terserang diare, tidak sedikit orang tua yang kesulitan menghadapi hal itu. Buang air besar dengan intensitas yang tinggi, seringkali membuat ibu panik hingga akhirnya tidak tahu cara menangani diare pada si kecil.

Menurut DR. Dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A(K), saat diare, penanganan paling utama ialah ibu berusaha tidak terlalu panik, dan memperhatikan agar anak tidak mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi. Hal ini karena pada saat diare anak banyak kehilangan cairan.

Untuk itu, lanjut dia, ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi diare pada anak. Untuk anak yang masih mendapatkan ASI tidak perlu menghentikan pemberian ASI.

"Apabila anak tidak mau makan dan minum, orangtua perlu mengusahakan asupan bernutrisi yang mudah diterima oleh anak. ASI dan cairan rehidrasi oral (oralit) adalah yang utama selain tambahan zinc," ungkap Ariani saat acara #IndonesiaMerdekaDiare oleh Nutricia, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.

Di samping itu, lanjut Ariani, penting menjaga kebersihan tubuh anak dan lingkungan si kecil. Karena, lingkungan yang tidak bersih membuat si kecil tidak nyaman, juga akan membuat virus semakin berkembang.

Jika memang masih berlanjut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga medis. Pada beberapa keadaan, nutrisi bebas laktosa juga perlu diberikan atas rekomendasi dokter.

“Asupan nutrisi yang baik dapat mempercepat pemulihan fungsi usus normal, termasuk kemampuan untuk mencerna dan menyerap makanan yang masuk, serta memberikan energi untuk mempercepat proses pemulihan," kata Ariani.  

Kepekaan orang tua terhadap keadaan anak saat diare sangat penting, karena saat diare, berat badan anak akan berkurang. Oleh karena itu diperlukan asupan nutrisi yang baik saat dan setelah diare.