Bayi Ternyata Boleh Konsumsi Santan untuk MPASI

Ilustrasi bayi makan makanan pengganti ASI
Sumber :
  • pixabay/Advisor

VIVA.co.id – Si kecil yang mulai berusia enam bulan, dianjurkan untuk diberikan makanan pendamping air susu ibu, atau MPASI. Namun, tahu kan ibu, bahwa makanan yang mengandung santan, juga dibutuhkan oleh si kecil sebagai MPASI.

Banyak yang mengira, MPASI untuk si kecil hanya dibolehkan dengan konsumsi sayur dan daging-dagingan sebagai sumber protein serta lemak. Padahal, salah satu sumber lemak dari santan, juga dibutuhkan oleh bayi, terutama untuk pembentukan dan perkembangan otaknya.

"ASI saat anak berusia enam bulan, sudah mulai menurun kandungan gizinya, makanya butuh MPASI. Salah satu gizi yang dibutuhkan bayi, yaitu lemak dan itu bisa diberikan melalui makanan tradisional indonesia, seperti nasi uduk, opor, dan gulai. Tiga makanan tersebut mengandung santan yang berperan sebagai lemak," ujar spesialis anak, Dr. dr Damayanti R Sjarif SpA, ditemui di acara Philips Avent, di Thamrin Nine, Jakarta, Senin 31 Juli 2017.

85 persen otak bayi terbentuk dari lemak yang ia konsumsi. Dituturkan Damayanti, para ibu tidak perlu takut memberikan makanan mengandung santan kepada si kecil. Namun, tentunya pemberian makanannya sendiri harus dengan tekstur lembut.

"Enggak ada masalah makan makanan mengandung santan, silakan saja kasih ke anak sebagai MPASI. Tetapi, pengolahannya tentu harus bertekstur lembut, agar anak mudah memprosesnya. Blender nasi uduk dengan kombinasi makanan lainnya boleh-boleh aja," katanya lagi.

Tidak hanya santan, makanan yang digoreng juga boleh diberikan sebagai MPASI. Sebab, lemak dari minyak, turut membantu perkembangan otak si kecil.

"Minyaknya tentu jangan minyak jenuh. Boleh minyak goreng yang sekali pakai atau minyak kelapa. Hindari menggoreng dengan mentega, karena berisiko memicu pembentukan lemak trans saat digoreng." (asp)