Waspada Alergi Susu Sapi Hambat Pertumbuhan Anak
- Pixabay/ Ben_Kerckx
VIVA.co.id – Meski memiliki sejumlah kandungan yang baik untuk anak, tidak semua anak bisa menerima protein dari susu sapi. Bagi anak yang mengalami alergi, susu sapi bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
“Gejala akibat alergi susu sapi ini dapat menyerang sistem gastrointestinal (50-60 persen), kulit (50-60 persen), dan juga sistem pernapasan (20-30 persen)," kata Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes, konsultan alergi imunologi anak, dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Minggu 23 Juli 2017.
Budi menjelaskan, reaksi alergi dapat timbul berupa eksim pada kulit, mengi pada saluran napas, kolik, diare berdarah, hingga konstipasi. Jika tidak segera ditangani dan hanya dibiarkan, masalah ini dapat mengganggu optimalisasi tumbuh kembang si kecil dan memberi dampak jangka panjang terhadap kesehatan di usia dewasa.
Menurut Budi, ada berbagai gangguan tumbuh kembang yang mungkin terjadi pada si kecil jika alerginya tidak tertangani dengan baik. Salah satunya ialah anak menjadi pemilih dalam makanan, yang pada akhirnya memengaruhi berat badan ideal dan juga pertumbuhan fisiknya.
"Gangguan hormon akibat alergi juga berisiko memunculkan kegemukan atau obesitas, yang jika tidak dikendalikan akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes di masa depan."
Alergi protein susu sapi ini, lanjut Budi, relatif lebih sulit ditangani karena alergen tidak selalu berbentuk susu, melainkan berbagai makanan olahan yang mengandung susu sapi.
"Oleh sebab itu kondisi ini memerlukan ketanggapan orangtua untuk mencermati kandungan dalam berbagai makanan dan menangani reaksi alergi pada si kecil dengan cepat," kata dia.