Mengungkap Penyebab Anak Selalu Dapat Nilai Jelek

Ilustrasi Nilai Ujian Jelek
Sumber :
  • Pixabay/ Sandid

VIVA.co.id – Memasuki masa pembagian raport sekolah, biasanya tidak hanya anak yang merasa cemas menanti nilai mereka, tetapi juga para orangtua. Semuanya, tentu mengharapkan nilai yang baik.

Tetapi, ketika harapan itu tidak sesuai dengan yang diinginkan, seringkali kekecewaan menurunkan semangat anak. Bahkan, tidak sedikit pula orangtua yang melampiaskan kekecewaan pada anak dengan memarahi.

Menurut psikolog anak, Anna Surti Ariani, sikap seperti ini seharusnya tidak diperlihatkan pada masa pembagian raport. Sejak awal, anak akan memasuki masa ujian, seharusnya sudah ada percakapan mengenai harapan dan target yang akan dicapai.

"Kalau sudah masuk masa ujian, yang bisa dilakukan adalah orangtua memberi dukungan pada anak. Misalnya menawarkan makanan tertentu, untuk menemani belajar anak," kata psikolog yang akrab disapa Nina kepada VIVA.co.id.

Selain itu, lanjut Nina, orangtua juga harus menghindari memberikan tekanan pada anak dan hanya memberikan dukungan positif. Jika orangtua hanya memberikan tekanan, itu akan membuat ketegangan pada anak yang pada akhirnya membuat mereka tidak bisa belajar.

Jika kemudian hasil ujian tidak sesuai dengan yang diharapkan, orangtua tidak boleh langsung menyalahkan anak. Menurut Nina, itu bisa saja disebabkan soal ujian yang lebih sulit. Sebaiknya, kejadian ini bisa dijadikan bahan belajar lagi bersama anak.

"Jadikan kegagalan buat kesempatan untuk menyempurnakan pemahamannya lagi. Bukan menekankan pada nilainya, tetapi kenapa dia bisa mendapatkan nilai tersebut," kata Nina.

Nina menambahkan, terkadang nilai jelek pada anak bisa karena mereka kelelahan belajar. Atau, bisa juga, karena mereka tidak menyukai guru yang mengajar. Jadi, jangan selalu beranggapan bahwa anak mendapatkan nilai jelek karena dia tidak mengerti.

"Harus digali kenapanya," kata Nina. (asp)