Agar Bayi Tidak Mudah Terkena Infeksi
- pixabay/ jakobing85
VIVA.co.id – WHO menemukan, sebanyak 70 ribu bayi di Indonesia yang meninggal sebelum mencapai usia 28 hari. Tingginya kasus kematian bayi ini dipicu oleh kejadian sepsis atau infeksi seluruh tubuh pada bayi.
Dijelaskan oleh spesialis anak, dr. Bernie Endiarini, Sp.A(K), MPH, masa naonatal atau bayi usia 28 hari, masih sangat rentan, terlebih bagian kulitnya. Kerentanan pada area kulit ini, memicu terjadinya infeksi lokal yang berdampak pada sepsis.
"Bedanya neonatal dengan bayi lainnya yaitu rentan terhadap infeksi. Saat infeksi lokal pada kulit, terlambat diatasi, bisa menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat dan menghasilkan sepsis hingga kematian," ujar Bernie, dalam peluncuran program Johnson's Baby Sentuhan Penuh Harapan, di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 24 Mei 2017.
Infeksi pada kulit, lanjut Bernie, menjadi pemicu paling utama pada kasus sepsis dan kematian bayi. "Kulit bayi masih sangat tipis. Tergores sedikit saja, luka, kuman masuk, terjadi infeksi dengan cepat," paparnya.
Ia menuturkan, cara aman membuat kulit bayi tetap aman dan jauh dari infeksi yaitu pemakaian minyak bayi yang tepat. Sebab, tidak semua minyak bayi, aman untuk digunakan pada bayi usia 28 hari.
Ditambahkannya, pola hidup bersih juga harus dilakukan oleh orang tua, khususnya kaum ibu. Rajin mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, adalah langkah sederhana dan tepat untuk menurunkan risiko infeksi.
"Pilihan minyak tepat, diharapkan mampu membantu mengurangi angka infeksi dan kematian pada bayi. Selain itu, kebersihan pada lingkungan dan cuci tangan sebelum memegang bayi, harus mampu dijaga agar kuman tidak mudah menginfeksi," jelasnya.