Ibu, Ini Cara Kendalikan Emosi Anak yang Pemarah
- pixabay/brett_handou
VIVA.co.id – Anak-anak biasanya sulit untuk dipisahkan dari sisi tempramen tinggi dan perilaku mudah marah. Hal tersebut tentu saja mengkhawatirkan orangtua. Bukan hanya soal bagaimana menghadapi tempramen tingginya, namun kekhawatiran akan perkembangan emosionalnya di masa depan.
Pencegahan rasa tempramen anak bisa dimulai dengan melatihnya sejak dini. Siapa sangka, pelatihan berupa permainan mampu membuat si kecil menjadi lebih sabar dan menahan amarahnya.
"Ajak anak bermain dengan bekerjasama. Misal, mau main bola yang menendangnya itu bergiliran. Dengan cara itu, anak bisa melatih untuk menahan diri, meski sebenarnya dia sudah enggak sabar buat menendang bola," ujar spesialis anak, dr. Markus Danusantoso SpA., dalam acara Early Learning Center, di kawasan Jakarta Pusat.
Menunggu giliran dan berbagi dalam bermain, lanjut Markus, melatih si kecil untuk mengikis keegoisannya. Sehingga, anak menjadi mampu bersabar dan terbiasa menahan amarah sejak dini.
"Jadi semua harus berdasarkan kebiasaan. Kalau anak sudah sabar sejak kecil, tidak menutup kemungkiman tempramennya mampu dicegah. Peran orangtua juga harus bisa menjalin komunikasi yang tepat pada anak," kata dia.
Selagi anak bermain, kata Markus, orangtua juga harus mau bersabar dalam menjelaskan agar si kecil juga mau menunggu gilirannya bermain. Komunikasi yang baik, tentu mampu membangun pemahaman anak menjadi lebih baik.
"Makin penting menjelaskan sebuah permainan pada anak agar anak mau bersikap sabar dan menahan diri. Jangan malah diperintah saja, tapi komunikasikan dengan detail agar anak memahaminya dan akhirnya menjalankannya," kata dia. (mus)