Obesitas Mengintai di Balik Anak Gemuk dan Menggemaskan

Menceritakan kisah horor dapat membuat anak takut dan trauma yang berkepanjangan.
Sumber :
  • Pixabay/Esudroff

VIVA.co.id – Obesitas sudah mengancam generasi muda. Bahkan diprediksi pada tahun 2020, sekitar 60 juta populasi anak di dunia akan mengalami obesitas. Hal ini terjadi karena pola makan anak-anak yang tidak sehat, konsumsi makanan instan dan cepat saji, serta jarang melakukan aktivitas fisik.

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Omni Alam Sutra, dr Marlyn C Malonda, SpA mengatakan, obesitas merupakan lemak di dalam tubuh yang sangat berlebihan. Penumpukan lemak ini disebabkan oleh kalori yang masuk dari makanan maupun minuman yang tidak sebanding dengan energi yang dikeluarkan.

"Kelebihan energi ini akhirnya disimpan menjadi lemak di dalam tubuh," ujar Marlyn kepada VIVA.co.id di Alam Sutra, Selasa, 2 Mei 2017.

Sayangnya, banyak orangtua yang menganggap bahwa anak gemuk itu menggemaskan dan lucu. Padahal, ada bahaya kesehatan yang mengancam di balik kegemukan itu.

Marlyn menjelaskan, ada cara pemeriksaan fisik untuk melihat apakah anak mengalami obesitas. Yang pertama adalah bentuk kepala dan pipi yang bulat serta tembam, kemudian dagu dobel, di mana ketika anak menunduk dagunya berlipat sehingga terlihat seperti ada dua.

Jarak antara kepala dan leher juga sudah tidak terlihat, lalu dada terlihat membusung dan payudara membesar.

"Anak laki-laki yang berpayudara besar pasti akan risih dengan teman sekolah, apalagi jika sudah usia dewasa. Selain itu, perut juga membuncit dan berlipat-lipat ketika duduk," kata Marlyn. (one)