Kurang Vitamin D Picu Anak Terlihat Lebih Tua dari Usianya

ilustrasi vitamin D
Sumber :
  • pixabay/petel_imfort

VIVA.co.id – Survei dari South East Asia Nutrition Survey (SEANUTS) mengungkapkan bahwa 4 dari 10 anak usia di atas 1 tahun dan usia sekolah di beberapa negara Asia Pasifik – seperti Malaysia, Thailand, Vietnam termasuk Indonesia – masih mengalami defisiensi kalsium dan vitamin D.

Riset ini jangan dianggap sepele. Kekurangan kalsium dan vitamin D berpengaruh bagi untuk tumbuh kembang anak. Prof. Dr. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia mengungkapkan bahwa kehadiran kalsium dan vitamin D berpengaruh memperlambat penuaan, yang tidak hanya menyasar pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

"Vitamin D selain kerjasama dengan kalsium yang terdapat pada brokoli, susu, kerang perlu diikat dengan vitamin C ke tulang dan perlu diikat vitamin D. Vitamin D selain untuk tulang baik untuk awet muda," kata Hardinsyah saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu 8 Maret 2017.

Ia menjelaskan bahwa manusia memiliki bagian DNA yang disebut telomere. Bagian ini berkontribusi pada proses penuaan. Semakin cepat pemendekan telomere terjadi semakin cepat pula terjadi penuaan. Perlambatan pemendekan telomere dapat dibantu dengan konsumsi vitamin D yang cukup.

"Pada DNA kita punya telomere. Panjang pendeknya telomere mentukan tua muda kalau cukup banyak vitamin D dan asam folat maka telomere memendeknya lebih lama," jelas Hardinsyah.

Selain dengan vitamin D, pemendekan telomere ini juga harus dibantu dengan aktivitas fisik. Tak hanya itu, dengan aktivitas fisik tubuh menjadi tidak mudah lelah. "Aktivitas fisik akan membuat telomere akan lebih lama pendeknya," kata dia. (ren)