Retinoblastoma, Kanker Anak yang Dapat Dideteksi Dini

Anak berkacamata.
Sumber :
  • Pixabay/Publikdomainpictures

VIVA.co.id – Di antara sekian banyak jenis kanker, ada kanker yang kerap menyerang anak-anak. Kanker anak adalah kanker yang menyerang anak remaja berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Jumlah kanker anak saat ini mencapai lebih dari 2 persen dari keseluruhan penyakit kanker. Kanker juga menjadi penyakit penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun. Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker dan diperkirakan 90.000 di antaranya meninggal dunia.

Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.

Menurut dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, penyebab kanker pada anak tidak bisa diketahui secara pasti. Bahkan kanker pada anak tidak dapat dicegah.

Namun, ada satu dari sekian banyak kanker pada anak yang dapat dideteksi dini, yaitu retinoblastoma atau kanker bola mata.

dr. Edi menjelaskan, retinoblastoma disebabkan beberapa faktor di antaranya, genetik, kimia, virus, dan radiasi.

"Kanker retinoblastoma ini salah satu jenis kanker yang hanya terjadi pada anak dan tidak terjadi pada dewasa. Paling sering menyerang anak karena faktor genetik," ujarnya saat ditemui Kantor P2PTM, Jakarta.

Karena itu, lanjut Edi, riwayat keluarga dengan jenis kanker ini harus mendapatkan perawatan dan pemantauan khusus. Dengan begitu, anak yang akan lahir dari keluarga genetik kanker bola mata bisa terdeteksi.

Deteksi dini kanker ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan alat optalmoskop. Anak akan dipantau dari usia 0-5 tahun untuk mengetahui apakah anak positif kanker atau tidak.