Kanker Penyebab Kematian Kedua pada Anak

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay/skeeze

VIVA.co.id – Kanker menjadi masalah kesehatan global yang banyak merenggut nyawa. Setiap tahun angkanya terus mengalami peningkatan.

World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, memprediksi bahwa kasus baru kanker di tahun 2030 akan mencapai angka 26 juta dan angka kematian akibat kanker mencapai 17 juta.

Tak hanya pada orang dewasa, kanker juga menjadi penyakit yang mengancam anak-anak. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr. Lily S. Sulistyowati, MM, menyebutkan bahwa di Indonesia diprediksi setiap tahun ada 1.000 penderita kanker baru dari 100.000 penduduk.

"Dan 2 persen di antaranya atau 4.100 kasus merupakan kanker anak," ujarnya saat media workshop dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia di Kantor P2PTM Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin 20 Februari 2017.

Lily menambahkan, berdasarkan data Globocan tahun 2002 disebutkan bahwa jumlah kanker pada anak adalah 2 persen dari semua kanker. Selain itu, kanker menjadi penyebab kematian kedua pada anak. Kematian terbanyak kanker pada anak terjadi pada rentang usia 5-14 tahun.

Sementara menurut data Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDi) tahun 2005-2007 disebutkan bahwa leukimia merupakan kanker tertinggi yang banyak diderita anak.

"Kasusnya mencapai 2,8 per 100.000 anak. Yang kedua adalah retinoblastoma sebanyak 2,4 per 100.000," kata Lily.

Lily juga menyebutkan kalau angka kematian akibat kanker pada anak mencapai 50-60 persen karena datang sudah dalam stadium lanjut.