Terungkap! Alasan Sebenarnya Orang Tua Merasa Anak Zaman Sekarang Lebih Sulit

Ilustrasi Orang tua dan anak
Sumber :
  • freepik.com/senivpetro

VIVA – Apakah benar menjadi remaja di zaman sekarang lebih sulit dibandingkan generasi sebelumnya? Pertanyaan ini sering muncul di tengah perdebatan tentang dampak teknologi, tekanan sosial, dan perubahan dunia.

Sebuah survei yang melibatkan 1.453 orang tua dan remaja di AS mengungkapkan bahwa 69% orang tua percaya menjadi remaja sekarang lebih sulit, sementara 44% remaja setuju dengan pandangan tersebut. Mengapa kesenjangan ini terjadi? Berikut adalah alasan-alasan yang mendasari perspektif tersebut.

Pandangan Orang Tua vs. Remaja: Siapa yang Lebih Sulit?

Hasil survei Pew Research Center mengungkapkan bahwa:

  • 69% orang tua merasa menjadi remaja sekarang lebih sulit dibandingkan 20 tahun lalu.

  • 44% remaja setuju dengan pandangan tersebut.
    Namun, hanya 15% orang tua dan 12% remaja yang merasa hidup remaja zaman sekarang lebih mudah.

Meskipun pandangan ini berbeda, baik orang tua maupun remaja cenderung menyalahkan teknologi sebagai faktor utama yang membuat hidup remaja lebih menantang.

Teknologi dan Media Sosial: Pisau Bermata Dua

Mayoritas orang tua menyebutkan teknologi, terutama media sosial, sebagai penyebab utama mengapa hidup sebagai remaja lebih sulit saat ini. Sebanyak 65% orang tua yang merasa remaja kini menghadapi lebih banyak tantangan menyalahkan dampak teknologi secara langsung.

Media sosial, seperti Instagram dan TikTok, dinilai menciptakan tekanan untuk selalu tampil sempurna, baik dari segi penampilan maupun gaya hidup. Hal ini diperburuk oleh cyberbullying dan komentar negatif yang sulit dihindari karena koneksi terus-menerus ke internet.

Sementara itu, beberapa remaja juga menyetujui pandangan ini. Mereka merasa terjebak dalam tekanan untuk "mengkurasi" hidup mereka agar terlihat menarik di media sosial. Selain itu, penggunaan teknologi yang berlebihan juga menciptakan distraksi besar dalam kehidupan sehari-hari, membuat mereka sulit fokus pada tanggung jawab seperti sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kenapa Orang Tua Merasa Remaja Sekarang Lebih Sulit?

Selain teknologi, tekanan sosial dan harapan yang tinggi menjadi alasan lain mengapa orang tua dan remaja merasa hidup lebih sulit. Sebanyak 31% remaja yang merasa hidup lebih berat menyebutkan beban ini sebagai salah satu faktor utama. Mereka merasa harus selalu tampil sempurna dalam segala aspek, mulai dari nilai akademik, keterlibatan dalam kegiatan, hingga menjaga kehidupan sosial.

Orang tua juga menyadari bahwa kompetisi di berbagai bidang seperti pendidikan dan olahraga semakin ketat. Menurut salah satu ibu Dilaman Pew Research Center, “Bar kompetisi di sekolah dan olahraga lebih tinggi dibandingkan masa lalu. Segalanya menjadi lebih kompleks dan menuntut.” Hal ini membuat remaja sering kali merasa terbebani untuk mencapai standar yang hampir mustahil.

Orang tua menyoroti beberapa alasan utama:

  1. Dampak Media Sosial dan Teknologi

Sekitar 65% orang tua yang mengatakan hidup remaja lebih sulit menyebut teknologi sebagai penyebabnya, terutama media sosial. Beberapa alasan yang sering disebut:

  • Tekanan sosial: Remaja merasa harus memenuhi standar kecantikan dan gaya hidup sempurna yang sering ditampilkan di media sosial.

  • Cyberbullying: Interaksi negatif di platform digital dapat merusak kesehatan mental.

  • Ketergantungan teknologi: Remaja sering kali merasa terisolasi karena terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya.

“Media sosial adalah momok bagi masyarakat, terutama remaja. Mereka tidak bisa lepas dari tekanan sosial dan selalu merasa tidak cukup baik,” ujar seorang ayah berusia 40-an Di laman Pew Research Center.

  1. Tekanan dan Ekspektasi Lebih Tinggi

Sekitar 16% orang tua merasa tekanan akademik, sosial, dan olahraga semakin tinggi. Kompetisi dalam berbagai aspek kehidupan dianggap semakin ketat dibandingkan dulu.

“Standar untuk segala hal semakin tinggi, mulai dari akademik hingga aktivitas sosial. Tidak sesederhana dulu,” kata seorang ibu berusia 50-an Di laman Pew Research Center.

  1. Perubahan Dunia yang Lebih Kompleks: Tantangan Global dan Moralitas

Sebagian orang tua (15%) menyebut dunia saat ini lebih sulit karena masalah moral, politik, atau ekonomi. Hal ini mencakup tantangan dalam menanamkan nilai-nilai baik di tengah pengaruh buruk dari lingkungan sekitar.

Remaja pun merasakan dampak dari situasi ini. Beberapa menyebutkan bahwa mereka merasa kurang mampu untuk mandiri secara finansial dibandingkan generasi sebelumnya. Biaya hidup yang semakin tinggi, sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan upah layak, dan tekanan ekonomi membuat mereka terpaksa tinggal bersama orang tua lebih lama setelah lulus.

Kenapa Remaja Merasa Lebih Sulit?

Pandangan remaja sebagian besar sejalan dengan orang tua, tetapi ada beberapa perbedaan:

  1. Teknologi dan Media Sosial

Sebanyak 39% remaja menyalahkan teknologi, termasuk media sosial, sebagai penyebab utama. Mereka merasakan tekanan untuk "menampilkan diri" secara sempurna di media sosial.

“Media sosial membuat kita merasa harus selalu terlihat sempurna. Jika tidak, kita akan merasa seperti orang buangan,” ujar seorang remaja perempuan.

  1. Tekanan Hidup yang Berlapis

Sebanyak 31% remaja merasa hidup mereka lebih sulit karena tekanan akademik, tuntutan ekstrakurikuler, dan harapan untuk sukses di berbagai bidang.

“Kami harus mendapatkan nilai bagus, ikut ekstrakurikuler, bersosialisasi, dan bekerja paruh waktu – semuanya sekaligus,” ungkap seorang remaja laki-laki.

  1. Kondisi Ekonomi yang Sulit

Beberapa remaja juga menyebut bahwa hidup menjadi lebih sulit karena meningkatnya biaya hidup, seperti sulitnya memiliki kendaraan atau menyewa tempat tinggal.

Mengapa Sebagian Berpikir Lebih Mudah?

Meskipun mayoritas merasa hidup lebih sulit, ada sebagian kecil orang tua dan remaja yang percaya bahwa hidup sebagai remaja saat ini justru lebih mudah. Teknologi kembali menjadi alasan utama di balik pandangan ini. Internet dan smartphone dianggap memberikan akses tak terbatas pada informasi, edukasi, dan hiburan, sehingga memudahkan remaja dalam menyelesaikan tugas sekolah, mencari pekerjaan, hingga belajar keterampilan baru.

Beberapa orang tua juga percaya bahwa standar dan ekspektasi terhadap remaja saat ini lebih longgar dibandingkan masa lalu. Sebagian remaja bahkan merasa memiliki lebih banyak sumber daya, seperti akses ke terapi mental, layanan kesehatan, dan platform edukasi daring, yang membantu mereka mengatasi tantangan hidup.

Apakah Hidup Remaja Lebih Mudah di Zaman Sekarang?

Meskipun lebih sedikit yang merasa demikian, baik orang tua (59%) maupun remaja (60%) yang berpandangan hidup lebih mudah menyebut teknologi sebagai alasannya.

Beberapa keunggulan teknologi yang disebutkan:

  • Akses informasi: Remaja dapat dengan mudah belajar dan mencari informasi melalui internet.

  • Kemudahan hidup: Teknologi membantu mereka menyelesaikan tugas lebih cepat dan efisien.

  • Koneksi sosial: Media sosial membantu mereka tetap terhubung dengan teman-teman.

Hidup sebagai remaja di era modern memang memiliki tantangan dan kemudahan tersendiri. Di satu sisi, teknologi membawa tekanan sosial yang besar, sementara di sisi lain, memberikan peluang untuk berkembang.

Perbedaan pandangan antara orang tua dan remaja tentang kesulitan hidup ini mencerminkan kompleksitas dunia saat ini, di mana perubahan teknologi, budaya, dan global terus memengaruhi kehidupan generasi muda.

Apakah ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin tangguh, atau justru membutuhkan dukungan lebih dari generasi sebelumnya? Jawabannya mungkin terletak pada keseimbangan antara memahami tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.