Waspada! Ini Tanda-tanda Keterlambatan Perkembangan Motorik pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Ilustrasi aktivitas anak-anak bermain
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Perkembangan motorik adalah kemampuan anak untuk mengontrol gerakan tubuhnya. Kemampuan ini sangat penting untuk membantu anak menjelajahi dunia di sekitarnya dan melakukan aktivitas sehari-hari. 

Namun, seringkali setiap anak mengalami keterlambatan dalam beraktivitas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini tentunya menjadi perhatian yang serius bagi para orang tua.

Ilustrasi anak main pasir

Photo :
  • Pixabay

Menanggapi permasalahan ini, Dr Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med(ClinNeurophysiol) selaku Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi IDAI membahas terkait tanda-tanda keterlambatan motorik pada anak yang perlu dievaluasi lebih lanjut.

“Pada usia kurang dari satu bulan, apabila refleks menghisap tidak kuat sehingga asupan ASI nya menjadi kurang baik, terkadang bayinya bisa dehidrasi. Hal ini selain masalah nutrisinya yang perlu diatasi, namun perlu diketahui juga penyebabnya mengapa refleksi menghisapnya tidak kuat,” ujar Dr Amanda dalam seminar media “Keterlambatan Perkembangan Motorik Anak” pada Selasa, 17 September 2024.

Selain refleks menghisap yang tidak kuat, ada beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai oleh para orang tua, antara lain:

1. Tidak bisa mengangkat kepala pada usia 4 bulan, tidak bisa duduk tanpa bantuan pada usia 9 bulan, belum bisa berjalan pada usia 16-18 bulan.

2. Jika anak tiba-tiba kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah dikuasai, seperti duduk atau merangkak, ini adalah tanda bahaya yang harus segera ditangani.

3. Jika anak sebelumnya sudah bisa melakukan suatu gerakan, seperti merangkak atau menunjuk, namun tiba-tiba tidak bisa lagi ini adalah tanda bahaya yang harus segera ditindaklanjuti.

“Apabila terdapat salah satu redflag yang terjadi pada anak sesuai penjelasan di atas, maka anak perlu dirujuk untuk dievaluasi lebih lanjut,” tutur dr Amanda.

Menurut Amanda, deteksi dini sangat penting karena penanganan yang tepat sejak awal dapat membantu memaksimalkan potensi perkembangan anak. Semakin cepat masalah diidentifikasi, semakin besar kemungkinan untuk memberikan intervensi yang efektif.

Meskipun tidak semua kasus keterlambatan perkembangan motorik dapat dicegah, setiap orang tua dapat meminimalkan risiko dengan memberikan stimulasi yang cukup seperti membelikan mainan yang aman dan menarik untuk merangsang perkembangan motorik anak serta.

Selain itu, orang tua juga harus memastikan nutrisi yang cukup untuk anak dengan memberikan makanan yang bergizi.