Aisah Dahlan Ungkap Alasan Istri Suka Curhat di Sosmed dan Ingatkan Bahayanya
- YouTube
Jakarta, VIVA – Media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar di kehidupan bermasyarakat saat ini. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di media sosial termasuk salah satunya adalah curhat tentang apapun. Tak terkecuali masalah kehidupan pribadi seperti masalah rumah tangga pun saat ini sering dicurahkan di media sosial.
Lantas mengapa ibu-ibu senang curhat di media sosial? Praktisi neuroparenting skill, dr. Aisah Dahlan angkat bicara. Diungkap Aisah Dahlan memang sudah bawaan kalau perempuan senang untuk curhat. Scroll lebih lanjut.
“Kalau perempuan memang senang curhat. Perempuan itu kalau ada masalah, masalahnya itu berputar di otaknya sampai dia utarakan lewat verbal atau lewat tulisan,” kata dia saat berbincang dengan Raffi Ahmad seperti dikutip dari tayangan YouTube Raffi Ahmad.
Berbeda dengan saat ini, dahulu wanita lebih aman ketika mencurahkan isi hatinya. Sebab wanita lebih sering mencurahkan isi hatinya melalui tulisan di buku diarynya.
“Tapi dulu pun aman kenapa? karena kita curhatnya kalau enggak lewat verbal, lewat tulisan di buku diary. Buku diary itu hanya kita yang baca kan makanya ditutup digembok harusnya gitu,” sambung Aisah Dahlan.
Namun saat ini dengan kemajuan teknologi temuan-temuan media sosial semakin membantu orang untuk menulis curahan hati di media sosial. Dengan mencurahkan hati di media sosial, sebenarnya wanita ingin mendapatkan dukungan dari orang lain.
“Cuman muncul temuan-temuan media sosial yang bisa kita menulis curahan di situ kemudian dibaca banyak orang,. Kita pengen dukungan makanya kita selalu buka liat berapa like ya. Siapa yang dukung saya ya. Akhirnya punya habit kayak gitu,” jelas dr. Aisah Dahlan.
Padahal, kata dr. Aisah Dahlan kebiasaan tersebut bisa berbahaya. Sebab tulisan sendiri memiliki gelombang tersendiri yang bisa membuat hal tersebut menjadi kenyataan.
“Bahayanya tulisan ada gelombang bisa menarik peristiwa seperti tulisan itu juga. Makanya kalau misalnya netizen komentar, komentarnya negatif terhadap kita misalnya. Kita sebisanya enggak usah masuk ke situ,” ungkap Aisah Dahlan.
Aisah Dahlan menghimbau kepada semua wanita untuk tidak membiasakan diri curhat masalah pribadi di media sosial. Sebab menulis curahan hati di media sosial juga bisa menyebabkan salah persepsi dengan orang lain.
“Banyak istighfar karena omongan tulisannya netizen ini akan berbalik pada dia. Jadi huruf itu ada energi sama seperti mulut juga omongan ada energi. Maka sekarang hati-hati nulis karena lama-lama ketarik juga peristiwa yang itu tambah blunder, tambah kusut. Gara-gara dia cuman cerita atau bikin status yang orang suka salah tangkap,” kata dia.