80 Ribu Anak Terjerat Judi Online! Hari Anak Nasional Tercoreng
- Pixabay.
JAKARTA – Memperingati momen Hari Anak Nasional, 23 Juli 2024, ternyata masih banyak kasus terkait anak-anak yang justru semakin memprihatinkan. Bukan hanya terkait kekerasan pada anak, lebih miris lagi anak-anak di Indonesia kini semakin banyak yang menjadi korban judi online.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengingatkan akan pentingnya para orang tua menjaga anak-anak mereka dari penggunaan gadget dan eksplor dunia digital. Di era teknologi yang kian modern ini, banyak anak-anak yang masih di bawah umum sudah difasilitasi penggunaan gadget oleh orang tuanya dengan tujuan mempermudah urusan sekolah, komunikasi dengan keluarga, dan lainnya.
Namun tak dipungkiri, penggunaan gadget pada anak yang luput dari pengawasan orang tua justru bisa mendatangkan mimpi buruk bagi mereka. Anak-anak dapat mengetahui hal-hal yang semestinya bukan ranah mereka untuk di dalami akibat penggunaan internet maupun media sosial.
Salah satunya yang paling marak adalah kasus judi online pada anak-anak yang mulanya berawal dari game online. Tidak sedikit aplikasi ilegal yang menyebabkan kerugian pada penggunanya termasuk anak-anak yang belum saatnya terlibat dalam masalah serupa. Untuk itu, KPPPA memberikan perhatian lebih kepada anak-anak guna mengurangi risiko lebih banyaknya korban judi online.
"Kita bisa memberikan perhatian yang serius dengan melihat realita yang terjadi. Bagaimana kita bisa menjaga anak-anak kita untuk tidak ke arah yang negatif untuk penggunaan digital ini, karena bagaimanapun realita terkait dengan data, akibat dari game online akhirnya anak-anak juga. Hampir 2 persen berarti sekitar 80 ibu anak di seluruh Indonesia menjadi korban judi online. Ini sudah dikawal Deputi Perlindungan Khusus Anak," kata Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta, belum lama ini.
Menurut Bintang, pihaknya sejauh ini masih terus memantau bagaimana perkembangan tindak pencegahan terhadap kasus judi online yang menimpa anak-anak dengan kolaborasi bersama pemerintah dan kementerian lainnya.
Namun terlepas dari bagaimana pemerintah bekerja sama untuk memberantas judi online di negara ini, orang tua juga harus sadar betapa pentingnya mengawasi dan memberikan batasan penggunaan gadget pada anak-anak supaya mereka tidak sampai terjerumus ke hal-hal yang negatif.
"Terkait kasus kepada anak, kita tidak bicara menyelesaikan di hilir. Akan menjadi penting tindakan preventif, itu jadi jauh lebih penting," tegasnya.
Melihat bagaimana kemampuan anak-anak Indonesia yang mampu mengimbangi perkembangan dunia digital ini, Menteri PPPA itu yakin sebenarnya anak bangsa cukup inovatif dan kreatif untuk bisa bersaing.
"Kita sampaikan, terus lah mengisi waktu dengan sebaiknya. Inovasi, kreatifitas, bagaimanapun ke depannya dengan kemajuan teknologi ini dituntut inovasi dan kreatif. Kami harapkan anak-anak di nusantara ini, kita tidak ingin lahirkan anak yang biasa aja, gimana kita lahirkan anak yang cerdas, sehat mental, dan spiritual karena itu akan jadi penting. Itu nggak lepas, harus dilakukan dengan kerja keras," pungkasnya.