Lindungi Anak Dari Bahaya Penyakit Menular! Ketahui Jenis Imunisasi yang Tepat

Ilustrasi imunisasi.
Sumber :
  • Pixabay/dfuhlert

Jakarta – Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung, udara, makanan, air, dan serangga. Penyakit-penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Untuk melindungi anak dari berbagai penyakit menular, imunisasi atau vaksinasi adalah salah satu cara yang paling efektif. 

Vaksin bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan respon kekebalan spesifik yang dapat melawan patogen penyebab penyakit. Berikut adalah beberapa bahaya penyakit menular dan jenis imunisasi yang dapat melindunginya dari rekomendasi Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial dan Satgas Imunisasi IDAI. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Ilustrasi anak terkena penyakit menular

Photo :
  • Istimewa

1. Influenza

Bahaya: Radang saluran nafas dan paru-paru yang disebabkan oleh virus Influenza.

Imunisasi: Vaksin Influenza diberikan pada umur 6 dan 7 bulan, dan diulang setiap tahun sekali.

2. Campak dan Rubella

Bahaya: Radang paru dan otak akibat virus Campak; cacat janin pada otak, jantung, mata, dan telinga akibat virus Rubella.

Imunisasi: Vaksin Campak Rubella (MR) diberikan pada umur 9 bulan, 18 bulan, dan saat SD kelas 1.

3. Japanese Encephalitis (JE)

Bahaya: Radang otak akibat virus Japanese Encephalitis.

Imunisasi: Vaksin JE diberikan pada umur 10 bulan.

4. Varicella (Cacar Air)

Bahaya: Kerusakan kulit dan mata akibat virus Cacar Air.

Imunisasi: Vaksin Varicella diberikan pada umur 12 bulan dan 18 bulan.

5. Hepatitis A

Bahaya: Radang hati akibat virus Hepatitis A.

Imunisasi: Vaksin Hepatitis A diberikan pada umur 1 tahun.

6. Tifoid

Bahaya: Radang usus akibat bakteri Salmonella typhi.

Imunisasi: Vaksin Tifoid diberikan pada umur 2 tahun.

7. Dengue

Bahaya: Pengentalan darah, perdarahan, syok akibat virus Dengue.

Imunisasi: Vaksin Dengue diberikan pada umur 6 hingga 45 tahun, dua kali dengan jarak 3 bulan.

8. Human Papillomavirus (HPV)

Bahaya: Kanker leher rahim akibat virus HPV.

Imunisasi: Vaksin HPV diberikan kepada murid perempuan SD kelas 5 dan 6 serta SMP kelas 1 (umur 11, 12, dan 15 tahun) sebanyak dua kali.

9. Hepatitis B

Bahaya: Radang hati dan kanker hati akibat virus Hepatitis B.

Imunisasi: Vaksin Hepatitis B diberikan segera setelah lahir, kemudian pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan.

10. Tuberkulosis (Tbc)

Bahaya: Radang paru, otak, dan kelenjar akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Imunisasi: Vaksin BCG diberikan segera setelah lahir.

11. Poliomielitis

Bahaya: Lumpuh akibat virus Polio.

Imunisasi: Vaksin bOPV diberikan segera setelah lahir, dan pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan; vaksin IPV diberikan pada umur 4 dan 9 bulan.

12. Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT)

Bahaya: Sumbatan jalan nafas dan radang otot jantung akibat racun Difteri; batuk rejan/batuk 100 hari akibat bakteri Pertusis; kaku otot mulut, punggung, dan pernafasan akibat racun Tetanus; radang paru dan otak akibat bakteri Hib.

Imunisasi: Vaksin DPT-HepB-Hib (Penta) diberikan pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan; vaksin DT diberikan pada SD kelas 1; vaksin Td diberikan pada SD kelas 2 dan 5.

13. Pneumokokus

Bahaya: Radang paru dan otak akibat bakteri Pneumokokus.

Imunisasi: Vaksin PCV diberikan pada umur 2, 3, 12 bulan (sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan), atau pada umur 2, 4, 6, dan 12-15 bulan (sesuai rekomendasi IDAI).

14. Rotavirus

Bahaya: Muntah, diare, dehidrasi berat akibat Rotavirus.

Imunisasi: Vaksin Rotavirus diberikan pada umur 2, 3, dan 4 bulan (Kementerian Kesehatan), atau pada umur 2, 4, dan 6 bulan (IDAI).

Berbagai penyakit menular memiliki bahaya yang signifikan terhadap kesehatan individu, terutama pada anak-anak. Oleh karena itu, imunisasi menjadi penting untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat secara luas. 

Setiap vaksin dirancang untuk merangsang respon kekebalan spesifik terhadap patogen tertentu, sehingga tubuh siap melawan infeksi jika terpapar di masa depan. Penting untuk mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan untuk memastikan perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit menular.